URtech

Awas! Marak Penipuan Online Mirip Tren TikTok

Shinta Galih, Rabu, 13 Juli 2022 16.56 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Awas! Marak Penipuan Online Mirip Tren TikTok
Image: Ilustrasi TikTok. (Pixabay)

Jakarta - Belakangan ini di TikTok ramai lelucon saat seseorang menelepon teman menggunakan suara mesin penjawab otomatis dan menipu, lalu sejumlah dana besar akan ditarik dari rekening korban.

Kaspersky mengingatkan bahwa tren tersebut merupakan skema penipuan yang nyata bernama vishing, dan marak dipakai oleh para pelaku kejahatan siber. Peneliti mendeteksi peningkatan email vishing pada bulan Juni (total 100.000 email) dan mengumpulkan kurang lebih 350.000 email vishing dari Maret hingga Juni 2022. 

Vishing ini dikenal juga dengan voice phishing. Modus ini merujuk pada taktik penipuan dengan cara meyakinkan seseorang untuk menelepon penipu online dan membagikan informasi pribadi. Salah satunya adalah data bank melalui telepon.

Seperti phishing lainnya, penipuan ini dimulai dari masuknya email yang seolah berasal dari toko online besar atau sistem pembayaran.  Email tersebut misalnya berisi surat palsu dari Paypal mengenai permintaan penarikan uang dalam jumlah besar dari akunnya.

Namun ada perbedaan dari kedua teknis penipuan tersebut. Biasanya email phishing meminta korban mengklik tautan tertentu untuk membatalkan pembelian, sementara vishing email meminta korban segera menelepon Costumer Support yang tertera di email.

Pakar keamanan Kaspersky menekankan bahwa metode ini dipilih oleh penipu online, karena ketika korban melihat situs phishing, mereka mempunyai waktu sebelum memutuskan tindakan, atau mengenali tanda-tanda bahwa situs tersebut bukan situs resmi.

Namun, ketika korban berbicara melalui telepon, mereka dihadapkan dengan situasi yang membingungkan dan memiliki tendensi untuk kehilangan fokus.

Di situasi ini, penipu akan melakukan apa saja untuk memastikan korban tetap di bawah tekanan. Membuat korban merasa terburu-buru, mengintimidasi, dan meminta mereka segera memberikan detail kartu kredit untuk membatalkan ‘transaksi’ palsu tersebut.

Setelah mendapatkan detail rekening bank korban, para pelaku kejahatan siber ini akan menggunakan informasi tersebut untuk mencuri uang dan menguras tabungan korban.

Yang mengejutkan, TikTokers secara aktif mengulangi skema vishing, namun mereka tidak kirim email tipuan atau mencuri apa pun. Tren ini justru merupakan hiburan di kalangan pengguna TikTok. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait