Jerawat Bikin Kualitas Hidup Menurun, Yuk Tangani Sedini Mungkin

Jakarta - Banyak hal dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, seperti masalah asmara, terkait karier, sampai masalah jerawat. Yap, kamu pasti kaget, jerawat ternyata juga bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang loh.
Masalah kulit satu ini memang terbilang umum. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tahun 2015, sebanyak 9,4% masyarakat di dunia mengalami masalah jerawat. Sementara di Indonesia, secara spesifik sebesar 46% masyarakat memiliki masalah wajah berjerawat.
Nah, masalah kulit ini pun mempengaruhi tidak hanya remaja, tapi juga orang dewasa. Bagi yang mengalaminya, jerawat bisa jadi beban yang mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup sehari-hari.
“Meskipun terbilang masalah kulit paling umum, seringkali jerawat ditangani dengan kurang tepat padahal dapat mempengaruhi kualitas hidup orang yang mengalaminya. 96% orang di dunia yang memiliki permasalahan jerawat mengakui bahwa hal ini mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari; 53% diantaranya pernah mengalami depresi, dan 50% dari mereka cenderung mengisolasi diri," jelas dr. Fitria Agustina Dermato Venereologist dalam acara DermLive by La Roche Posay yang berlangsung di Lucy in the Sky SCBD, Rabu (13/7/2022).
"Oleh karena itu, langkah yang paling penting adalah analisa kulit yang akurat untuk diagnosis jerawat yang tepat sehingga dapat ditentukan tingkat keparahan jerawat dan terapi yang paling sesuai. Selain itu, dengan mengobati jerawat sedini mungkin diiringi terapi yang tepat, tentunya dapat menurunkan risiko terjadinya acne scar (jaringan parut bekas jerawat),” sambungnya lagi.
Sumber: Nestya Sedayu dan dr. Fitria Agustina di acara DermLive by La Roche Posay yang berlangsung di Lucy in the Sky SCBD, Rabu (13/7/2022). (Kintan/Urbanasia)
Jerawat butuh penanganan dari ahlinya, namun tidak semua orang punya akses ke dermatolog. Alhasil banyak yang mencari informasi sendiri di internet, yang mana ini memungkinkan adanya resiko pada rekomendasi penanganan jerawat yang kurang tepat.
Maka dari itu, untuk membantu para acne warrior, merek perawatan kulit La Roche Posay menghadirkan Effaclar Spotcan, sebuah inovasi teknologi untuk analisa jerawat yang dikembangkan La Roche Posay bersama dermatolog dunia.
“La Roche Posay percaya bahwa solusi yang efektif untuk mengatasi masalah jerawat dimulai dengan analisa yang akurat dan diagnosa dari dermatolog. Oleh karena itu, penting bagi kami untuk dapat membawa life-changing dermatology melalui pilihan produk, informasi, edukasi, teknologi yang mudah diakses, serta analisa dan konsultasi dengan profesional ahlinya yaitu dermatolog,” ujar Nestya Sedayu, Head of Marketing ACD Indonesia.
Sebagai alat untuk menganalisa masalah kulit, kehadiran Effaclar Spotscan memudahkan konsumen mendapat akses informasi bak konsultasi dengan dermatolog. Itu karena Effaclar Spotscan menggunakan evaluasi GEA (Global Evaluation of Acne), yaitu skala evaluasi global yang digunakan oleh dermatolog untuk mengukur tingkat keparahan jerawat, jumlah komedo, jerawat meradang, dan noda bekas jerawat.
"Untuk membangun algoritma yang akurat, La Roche Posay bekerjasama dengan dermatolog dunia untuk menganalisa lebih dari 7.000 sampel foto dari berbagai tipe kulit dan tingkat keparahan jerawat yang berbeda. Tingkat akurasi Effaclar Spotscan telah divalidasi melalui clinical study: 87% akurasi untuk jerawat meradang, 72% noda bekas jerawat, dan 61% komedo. Teknologi Effaclar Spotscan memberikan konsumen informasi yang mereka butuhkan, bagaimana mangatasi dan mencegahnya serta rekomendasi yang dipersonalisasi menjadikannya sebagai alat yang tepat untuk analisa awal tingkat keparahan jerawat," kata Pavel Tyutyaey, La Roche-Posay International Digital Services & Innovation Projects Manager.
Buat Urbanreaders yang mau coba Effaclar Spotscan, kalian bisa mengaksesnya lewat website La Roche Posay Indonesia.
"Inovasi teknologi ini dapat membantu dermatologist setidaknya dalam dua hal penting yaitu pertama dapat memberikan edukasi kepada pasien yang sebelumnya tidak memahami perlunya penanganan jerawat oleh dermatologist untuk mengatasi kondisi permasalahan kulitnya. Kedua, membantu mengingatkan pasien dan menjelaskan pentingnya segera berkonsultasi dengan dermatologist untuk menghindari kondisi jerawar semakin parah yang pada akhirnya dapat menyebabkan acne scar," tutup Fitria.