URtainment

'Buang Sial' Lewat Festival Mandi Safar di Sungai Andagile Gorontalo

Shelly Lisdya, Kamis, 22 September 2022 12.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
'Buang Sial' Lewat Festival Mandi Safar di Sungai Andagile Gorontalo
Image: Pengunjung ikut mandi di sungai dalam pelaksanaan ritual budaya Mandi Safar. (Dok. ANTARA)

Gorontalo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menggelar ritual budaya Mandi Safar yang digelar dalam bentuk festival.

Ritual mandi bersama bermakna membuang sial dan membersihkan diri dari segala dosa, dipusatkan di Sungai Andagile, Desa Buata, Kecamatan Atinggola, dengan dipadati ribuan pengunjung pada Rabu (21/9/22).

Doa ritual budaya pun dipusatkan di gedung adat Desa Buata, dipimpin imam wilayah. 

"Ritual ini digelar setiap tahun di bulan Safar. Pada minggu pertama hingga ketiga, digelar doa-doa. Kemudian minggu keempat, ritual doa dan mandi di sungai dibuka untuk umum," kata Sekretaris Daerah setempat, Suleman Lakoro, dikutip dari Antara, Kamis (22/9/2022). 

Makna ritual mandi Safar kata dia sangat luas. "Pemkab bersyukur, budaya ini tetap terjaga dan lestari hingga saat ini," katanya.

Mandi Safar dipercaya sebagai ritual membuang sial dengan mandi di sungai. Sejak 2013, Pemkab memberi dukungan penuh pada penyelenggaraan budaya yang lekat dengan masyarakat di Kecamatan Atinggola atau di wilayah timur kabupaten ini.

"Ritual ini juga mengandung makna yang sangat besar, berupa pembersihan jasmani kita. Dicuci dengan cara mandi, maknanya agar terhindar dari marabahaya dan seluruh hajat atau keinginan dapat terwujud," katanya.

Sedangkan makna secara rohani, menurut Sekda, diharapkan tubuh menjadi bersih, serta hilang dari sifat penyakit hati seperti angkuh, iri, sombong.

Peserta Mandi Safar juga bermohon kepada Pencipta, agar diberi kebaikan, kesejahteraan, ketaatan dan terus berusaha dalam hidup.

"Alhamdulillah ritual ini mampu menyedot perhatian ribuan pengunjung. Bahkan banyak pengunjung dari luar kabupaten ini datang untuk ikut mandi di sungai," katanya.

Festival ritual budaya Mandi Safar juga diwarnai dengan kegiatan olahraga tradisional yang melibatkan masyarakat setempat.

Pemkab berharap, dampak pariwisata dan perekonomian di sektor riil akan dinikmati masyarakat secara langsung.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait