URguide

Cerita 3 Womenpreneur Raih Modal Usaha di Diplomat Success Challenge XI

Griska Laras, Selasa, 26 Januari 2021 20.28 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cerita 3 Womenpreneur Raih Modal Usaha di Diplomat Success Challenge XI
Image: istimewa

Jakarta – Program wirausaha Diplomat Success Challenge (DSC) XI telah sampai  mencapai puncaknya.

Setelah melewati 2 tahapan eliminasi dan penjurian ketat, Diplomat Success Challenges akhirnya memilih 3 pemenang dengan ide bisnis cemerlang, Senin (25/1/2021).

Ketiga pemenang tersebut adalah Arlin Chondro dengan bisnis Peek.Me Naturals, Lidya Angelina Rinaldi dengan bisnis food and beverage La Dame in Vanilla, serta Anisa Azizah dengan bisnis inovasi beton berpori bernama Tech Prom Lab.

Lidya dan Anisa mendapatkan hibah modal usaha dengan nilai terbesar, yaitu Rp 300 juta.

Sementara Arlin Chondro, mendapat hadiah modal sebesar Rp 300 juta dan Rp 50 juta sebagai apresiasi tambahan karena terpilih Best of the Best Challenger.

1611667631-DSC-XI-1.jpegSumber: DSC

Dalam virtual pers conference yang digelar Selasa (26/1/2021), ketiga wanita ini menceritakan perjalanan mereka membangun usahnya.  

Arlin Chondro yang pertama kali memulai ceritanya. Dia merintis Peek.Me Naturals berangkat dari keresahan seorang ibu yang ingin mencari obat alternatif untuk anaknya yang menderita alergi dan asma.

 “Peek.Me Naturals merupakan bisnis yang personal bagi saya, karena dirintis berdasarkan kegelisahan saya sebagai ibu muda yang masih banyak belajar dan ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati,” cerita Arlin.

“Puji syukur, dalam perjalanan Peek.Me Naturals sejak tahun 2016, di tahun 2020 lalu kami mendapatkan kesempatan bergabung dengan keluarga besar Diplomat Success Challenge, dan bahkan saya berhasil keluar sebagai Best of the Best Challenger DSC XI. Pastinya, hibah modal usaha yang saya raih akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengembangkan bisnis, terutama di tengah era yang sangat menantang seperti sekarang,”sambungnya.

Sementara itu cerita berbeda datang dari Lidya Angelina. Founder La Dame in Vanilla ini memulai bisnis demi mengejar passion-nya sebagai pembuat kue sekaligus pencinta vanila.

“Indonesia merupakan salah satu penghasil vanilla terbesar di dunia, namun tidak banyak masyarakat yang tahu. Melalui La Dame in Vanilla saya ingin membawa vanilla Indonesia lebih dikenal di dunia,” ungkap Lidya.

1611667605-DSC-XI.jpegSumber: DSC

“Untuk itu saya sangat mengapresiasi kesempatan yang diberikan DSC XI bagi bisnis kami untuk berkembang. Nantinya, hibah modal usaha yang kami dapat akan digunakan untuk membeli fasilitas mesin agar produksi vanilla kami dapat berlipat ganda demi memenuhi kebutuhan pasar,” ujar Lidya lagi.

Sementara Anisa Azizah menyebut program DSC dapat membuka kesempatan yang lebih luas bagi bisnis yang baru dirintis.

Co-founder & CEO Tech Prom Lab ini mengatakan, “Tech Prom Lab merupakan startup yang berfokus pada inovasi material bangunan. Kami baru berdiri sejak tahun 2018, sehingga untuk dapat bersaing di gelaran DSC XI merupakan pengalaman yang cukup menantang. Ternyata menurut para mentor dan Dewan Komisioner, teknologi yang kami terapkan pada inovasi beton berpori memiliki potensi besar di masa depan. Ilmu serta hibah modal usaha yang saya dapatkan dari DSC XI pastinya akan berperan besar untuk perkembangan Tech Prom Lab ke depannya”.

Tak hanya mendapat modal usaha senilai Rp 300 juta, seluruh pemenang DSC XI juga akan mendapatkan kesempatan pendampingan bisnis selama 2 tahun.

Mereka juga resmi bergabung dengan jejaring wirausaha Diplomat Entrepreneur Network (DEN).

Program Diplomat Success Challenge (DSC) sendiri telah diadakan sejak tahun 2010. Dalam 11 tahun perjalanannya, DSC menjelma menjadi sebuah program terintegrasi dan memiliki visi yang lebih besar, yaitu membangun ekosistem wirausaha yang kuat agar dapat berkontribusi demi percepatan pembangunan Indonesia.

Dalam menjaring wirausahawan muda potensial selama gelarannya, DSC XI menggandeng 4 Mentor Nasional untuk mengawal audisi hingga mendampingi challengers selama masa pejurian.

Mereka adalah Handoko Hendroyono, Co-founder M Bloc Space & Filosofi Kopi, Inez Stefanie, Co-founder & Managing Director Supernovae, Helga Angelina, Co-founder Burgreens, dan Ario Pratomo, entrepreneur, content creator, dan investor. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait