URtrending

Deretan Fakta Polisi Dibentak Debt Collector hingga Buat Kapolda Metro Murka

Tim Urbanasia, Kamis, 23 Februari 2023 12.42 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Deretan Fakta Polisi Dibentak Debt Collector hingga Buat Kapolda Metro Murka
Image: Tangkap layar video keributan debt collector membentak anggota polisi. (TikTok/clarashintareal)

Jakarta - Viral sebuah video debt collector yang ingin mengambil paksa mobil seleb tiktok, Clara Shinta. Perkara ini berbuntut panjang karena para penagih sempat membentak polisi yang sedang menengahi masalah itu.

Detik-detik keributan itu terekam dalam video yang diunggah akun TikTok Clara, @clarashintareal. Dalam video itu, awalnya kedua debt collector datang untuk menarik mobil yang dimiliki Clara di parkiran Apartemen. 

Clara tidak setuju mobilnya diambil. Ia mengaku membeli mobil tersebut dengan uang tunai, dan merasa tidak punya utang terhadap siapapun.

Sebaliknya, debt collector bersikeras ingin menarik mobil tersebut. Mereka beralasan BPKB mobil sudah digadaikan oleh mantan kekasih Clara. 

Dalam catatan Clara, nama pemohon pinjaman yang ditunjukkan oleh debt collector itu tidak seperti nama mantan kekasihnya. 

“Ternyata nama pemohon ini adalah adik ipar dari temannya mantan saya. Jadi mantan saya menitipkan ke temannya, temannya menitipkan kepada istrinya, dan istrinya menitipkan kepada saudaranya. Agar tidak gampang ke detect sama saya data mereka," tulis clara dalam video dikutip Kamis (23/2/2023).

Membentak Polisi

Akhirnya Clara memutuskan untuk membayar utang-utang mantannya, namun dua debt collector tetap ingin menarik paksa mobilnya. 

Clara pun meminta bantuan keluarga untuk memastikan bahwa orang yang mengambil mobilnya adalah orang yang tepat.

“Aku telepon keluarga aku untuk bantu aku cek keaslian surat-surat penarikan mereka,” kata Clara.

Keluarganya tak kunjung datang, sampai membuat kedua debt collector kesal.

Para debt collector ini justru melampiaskan kekesalan kepada petugas Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Aiptu Evin.

Evin saat itu sedang berada di lokasi pertemuan Clara dan para debt collector. Karena pembicaraan masih alot, Evin pun berinisiatif mengajak kedua pihak untuk ke kantor Polsek terdekat.

“Nggak ada urusan dengan kantor polisi,” ujar debt collector berbaju merah dengan nada tinggi kepada Evin. 

Selain itu, debt collector berbaju biru sempat menarik paksa kertas yang dipegang oleh polisi dengan marah.

Kapolda Metro Jaya Murka

Keributan yang berujung pembentakan terhadap anggota polisi ini viral hingga sampai kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran. 

Fadil pun murka. Ia mengaku marah dan tidak terima melihat anggota polisi dibentak oleh gerombolan debt collector itu. 

“Darah saya mendidih, ketika lihat anggota dimaki-maki. Enggak ada lagi tempatnya, preman di Jakarta," kata Fadil dalam unggahan di Instagram dikutip Kamis. 

Fadil meminta agar kedua debt collector ditindak tegas, agar tidak ada lagi kekerasan terhadap polisi ketika sedang melakukan tugasnya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kapolda Metro Jaya (@kapoldametrojaya)

Debt Collector Ditangkap

Setelah dilakukan penyelidikan, Polda Metro Jaya akhirnya menangkap tiga penagih utang (debt collector) dan tujuh preman dari dua kelompok yang berbeda.

“Komplotan preman dari dua kelompok kini menjadi tersangka, ditahan di Polda Metro Jaya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi.

Dia menyebutkan bahwa ada tiga debt collector yang melakukan perlawanan terhadap Bhabinkamtibmas Polri dan sekarang sedang dalam pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Menurut Hengki, debt collector tidak boleh main hakim sendiri. Harus ada mekanisme hukum yang diatur dalam undang-undang.

"Oleh karenanya hal tersebut harus melalui penetapan pengadilan, dengan kata lain tidak boleh di ambil paksa," kata​​​​​​nya.

Hengki pun mengimbau untuk para kelompok penagih utang, untuk menghentikan aksi premanismenya.

"Kepada pelaku debt collector yang terlibat perlawanan terhadap petugas, kami minta segera menyerahkan diri atau kami kejar sampai dapat," tegasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait