URnews

Dilecehkan, Mahasiswi UNRI Malah Ditertawakan dan Diintimidasi Kampus

Griska Laras, Jumat, 5 November 2021 20.07 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dilecehkan, Mahasiswi UNRI Malah Ditertawakan dan Diintimidasi Kampus
Image: Ilustrasi pelecehan seksual (Pinterest/siumed)

Jakarta - Mahasiswi Hubungan Internasional (HI) Universitas Riau yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh dosen saat bimbingan proposal skripsi mengaku diintimidasi dan ditertawakan oleh pihak jurusan.

Perlakuan ini didapat saat ia meminta bantuan kepada salah satu dosen di jurusannya untuk mengadukan dugaan pelecehan seksual ke Ketua Jurusan.

"Saya meminta beliau menemani saya untuk menemui ketua jurusan dan melaporkan kasus ini, agar bisa mengganti pembimbing proposal saya," kata mahasiswi tersebut dalam video yang diunggah akun Instagram @mahasiswa_universitasriau, Kamis (4/11).

Namun dosen yang dimintai bantuan tersebut malah memintanya untuk tidak mengadukan kasus tersebut ke ketua jurusan.

"Di sana dia mencoba melakukan penekanan kepada saya untuk tidak memberi tahu ketua jurusan untuk tidak memberi tahu ketua jurusan atas kasus ini. Dia mengancam saya dengan kalimat seperti 'jangan sampai gara-gara kasus ini, bapak  SH bercerai dengan istrinya'," cerita korban.

Meski demikian, dosen tersebut tetap mendampinginya untuk bertemu ketua jurusan. Tapi korban terkejut karena dia malah berpihak kepada pelaku.

"Di sana ternyata yang awalnya saya kira bapak tersebut mendukung saya dan ingin melindungi saya namun ternyata tidak. Di depan ketua jurusan dia malah menyalah-nyalahkan saya atas kecerobohan saya yang tidak menggunakan SK dalam melakukan bimbingan proposal. Beliau berusaha menghalang-halangi saya untuk mendapat keadilan atas perlakuan tidak pantas yang diberikan Bapak SH kepada saya".

Dosen itu juga mengatakan bahwa SH melakukan pelecehan bukan karena kebiasaan, tapi karena aksidental atau kekhilafan saja.

"Walaupun ini kekhilafan, saya tidak menerima perlakuan tersebut. Saya mengalami trauma yang besar dan saya ingin meminta pertanggungjawaban atas perilaku beliau yang tidak pantas kepada saja. Dia mementingkan persyaratan SK dibandingkan kasus pelecehan seksual yang saya terima oleh Bapak SH," tuturnya dengan suara tinggi.

Mahasiswi itu mengaku dosen yang dimintai bantuan justru mencoba menjatuhkannya di depan ketua jurusan berulang kali. Bahkan dia sempat beberapa kali mengayunkan kakinya seolah-olah marah terhadap pernyataan korban.

Mendapat ancaman dan intimidasi secara terus menerus membuat korban merasa sangat tertekan. Akhirnya dia terpaksa mengatakan hal-hal yang bukan sebenarnya.

Kekecewaan korban tak berakhir begitu saja. Sebab, ketua jurusan juga melontarkan pernyataan yang tak kalah menyakitkan. Mereka bahkan meminta korban untuk bungkam dan tidak mengungkap kasus tersebut kepada publik. 

"Ada beberapa statement yang mereka berdua katakan, 'saya tidak mungkin kan menyebut ini hanya dicium saja'. Mereka tertawa akan hal itu di depan saya yang telah mengalami pelecehan seksual. Mereka tidak merasakan bagaimana sakitnya, bagaimana pedihnya, merasa harga diri diinjak-injak oleh perilaku tersebut," bebernya.

"Saya merasa tidak ada perlindungan, tidak ada kepedulian dari pihak jurusan, dan ada beberapa pihak yang berusaha melindungi bapak SH tanpa mereka peduli kasus ini".

Sebelumnya seorang mahasiswi jurusan HI Universitas Riau mengaku telah dilecehkan saat melakukan bimbingan proposal skripsi oleh SH. Pelaku memaksa mencium pipi dan kening korban hingga membuatnya trauma.

Saat ini belum ada tanggapan dari pihak UNRI terkait laporan dugaan pelecehan seksual tersebut. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait