URnews

DKI Jakarta Perpanjang PPKM Mikro hingga 5 April 2021

Anisa Kurniasih, Selasa, 23 Maret 2021 13.59 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
DKI Jakarta Perpanjang PPKM Mikro hingga 5 April 2021
Image: Gubernur Anies Baswedan saat sedang rapat di Balai Kota. (Instagram @aniesbaswedan)

Jakarta  - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 5 April 2021.

Hal tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 294 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro dan Instruksi Gubernur Nomer 13 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro tingkat RT.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, pemberlakukan PPKM Mikro telah menunjukkan hasil yang signifikan terhadap penurunan jumlah kasus aktif di Jakarta. Terbukti dari 7.439 kasus aktif pada tanggal 8 Maret, menjadi 5.747 kasus aktif pada tanggal 16 Maret. 

“Artinya, ada penurunan hingga 1.692 kasus dengan diterapkannya PPKM Mikro. Namun, periode pascalibur hari besar keagamaan (Isra Miraj dan Nyepi), kurvanya kembali naik, meskipun tetap terkontrol menjadi 7.322 kasus aktif pada 21 Maret 2021,” terang Widyastuti dalam rilis resmi, Selasa (23/3/2021).

Meskipun terjadi penurunan jumlah kasus aktif, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengimbau agar warga menahan diri untuk tidak keluar rumah, terlebih bila tak ada kepentingan yang mendesak, seperti halnya saat terjadi penambahan kasus pascalibur hari besar keagamaan.

“Alhamdulillah usaha kita bersama untuk menekan laju kasus aktif melalui PPKM Mikro sudah sesuai dengan jalurnya, di mana kita bisa melihat penurunan yang signifikan,” ujar Anies.

“Namun, liburan selalu menjadi faktor terjadinya lonjakan kasus, sehingga ini yang harus kita antisipasi. Tetap menahan diri dan ambil tanggung jawab untuk menghindari risiko keterpaparan,” lanjutnya.

Selain itu,  Anies juga memaparkan data survei yang dihimpun tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, UNICEF, dan Kader Puskesmas dalam 1 minggu terakhir.

Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat untuk disiplin 3M berada di persentase yang kurang memuaskan.

Ketiga indikator menurun, di antaranya memakai masker dan menjaga jarak hanya 40% dan mencuci tangan dengan sabun sebesar 10% saja. Padahal, sebelumnya indikator-indikator tersebut dapat menyentuh 85%.

Ia juga meyakini jika keberlanjutan PPKM Mikro dibarengi dengan disiplin 3M warganya dan ditambah dengan proses vaksinasi yang sudah menyentuh angka 824.000 untuk tahap 1 dan 2, yaitu tenaga kesehatan, lanjut usia, dan pelayanan publik, maka ke depan Jakarta akan lebih cepat dalam proses recovery, baik kesehatan maupun ekonomi.

“PPKM Mikro ini berdampak efektif juga harapannya beriringan dengan disiplin 3M, ditambah lagi dengan keberadaan vaksin yang akan menjadi game changer dari pandemi ini,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait