URnews

Elon Musk Bakal Cabut Larangan Twitter Mantan Presiden AS Donald Trump

Hanisa Sutoyo, Rabu, 11 Mei 2022 09.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Elon Musk Bakal Cabut Larangan Twitter Mantan Presiden AS Donald Trump
Image: CEO Tesla Elon Musk. (ANTARA/Reuters)

Jakarta - Elon Musk akan mencabut larangan twitter terhadap mantan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Hal itu terjadi jika akuisisi twitter yang dilakukannya berhasil.

"Larangan permanen sangat jarang terjadi dan disediakan untuk akun yang bot, atau scam, akun spam. Saya pikir itu tidak benar untuk melarang Donald Trump," kata Musk di konferensi FT Live's Future of the Car.

Namun, Musk mengingatkan bahwa dia belum memiliki platform global tersebut. Jadi, Musk belum bisa memastikan pencabutan larangan itu terjadi.

“Saya belum memiliki twitter. Jadi ini bukan hal yang pasti akan terjadi, karena bagaimana jika saya tidak memiliki Twitter?” ujarnya.

Melansir CNBC, Rabu (11/5), twitter telah menghentikan Trump secara permanen dari platformnya sejak Januari 2021, setelah adanya serangan dari para pendukungnya Ibukota AS. Perusahaan mengatakan mereka membuat keputusan setelah kerusuhan 6 Januari

“Karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut,” ujar mereka.

Trump sebagai pengguna aktif twitter sangat rajin mengunggah postingan di akun pribadinya. Pada saat itu Trump memiliki lebih dari 80 juta pengikut di platform tersebut.

Setelah Musk mengumumkan bahwa dia tertarik untuk mengambil alih sebagian perusahaan untuk dijadikan platform kebebasan berbicara, muncul pertanyaan apakah dia akan mengundang Trump kembali ke Twitter.

Namun Trump mengatakan pada bulan lalu bahwa dia tidak akan kembali ke jejaring sosial tersebut meskipun dia diberikan kesempatan.

"Tidak, saya tidak akan kembali ke Twitter," kata Trump kepada Joe Kernen dari CNBC.

Menyusul larangan tersebut, Trump meluncurkan Truth Social, yang disebut sebagai alternatif kebebasan berbicara untuk platform Big Tech.

“Saya akan berada di Truth Social dalam seminggu. Ini sesuai jadwal. Kami memiliki banyak orang yang mendaftar. Saya suka Elon Musk. Saya sangat menyukainya. Dia individu yang luar biasa. Kami melakukan banyak hal untuk twitter ketika saya berada di Gedung Putih. Saya kecewa dengan cara saya diperlakukan oleh twitter. Jadi, saya tidak akan kembali ke twitter," ujar Trump.

Musk, yang merupakan CEO Tesla dan SpaceX, pada hari Selasa (10/05/2022) mengakui bahwa Trump mengatakan dia tidak akan kembali ke twitter. Namun, beberapa orang yang dekat dengannya mengatakan mereka mengharapkan Trump untuk kembali ke platform tersebut.

Pejabat Gedung Putih dan ahli strategi Demokrat khawatir tentang pengambilalihan twitter oleh Musk menjelang pemilihan presiden 2024.

Beberapa anggota pemerintahan Biden menjadi semakin khawatir bahwa Musk akan mengizinkan Trump dan operator Republik lainnya yang dilarang dari platform tersebut untuk kembali.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait