URnews

Eri Cahyadi Minta PTM Sekolah di Surabaya Terapkan Prokes Ketat

Nivita Saldyni, Rabu, 24 November 2021 09.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Eri Cahyadi Minta PTM Sekolah di Surabaya Terapkan Prokes Ketat
Image: Ilustrasi PTM di Kota Surabaya (Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta semua sekolah di Surabaya, baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Untuk itu ia menegaskan bahwa setiap sekolah yang akan menggelar PTM harus mendapatkan asesmen dari Satgas COVID-19 Surabaya.

“Saya inginnya semua sekolah di Surabaya dibuka, mulai dari SD-SMP, saya ingin tatap muka (PTM). Tapi harus menjalankan asesmennya dulu, kalau lulus asesmen baru dibuka. Tapi kalau belum lulus asesmen, berarti sekolah itu belum siap melaksanakan PTM,” kata Eri seperti dikutip dari rilis resminya, Rabu (24/11/2022). 

Untuk itu Eri menegaskan bahwa saat ini, boleh atau tidak boleh dibukanya sekolah itu bukan karena Pemkot Surabaya melarang.

Ia pun memastikan pihaknya berusaha agar pihak sekolah sudah menjalankan asesmen dan mendapat persetujuan dari orang tua atau wali murid terlebih dahulu, sebelum melaksanakan PTM. 

“Anak-anak yang ikut PTM harus melalui persetujuan orang tuanya, meskipun sedikit yang masuk harus tetap digelar PTM,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan, setelah dinyatakan lulus asesmen, maka masing-masing sekolah harus melakukan simulasi. Jika simulasi dinilai berhasil, maka sekolah barulah diperbolehkan untuk melaksanakan PTM.

"Maka dari itu, mulai saat ini kita belajar menerapkan prokes. InsyaAllah, saya pastikan lagi harus ada izin dari orang tuanya. Kalau saya bilang hari ini buka, ya harusnya hari ini sudah bisa buka. Meskipun siswanya lima sampai 10 orang, ya kita buka. Kalau kita yakin melakukan ini (PTM), yang lainnya saya yakin akan ikut. Kalau nggak ada yang yakin, kapan mulainya? Bismillah saja,” jelasnya panjang lebar.

Tak lupa, Eri juga mengingatkan pentingnya peran kepala sekolah serta guru dalam menjaga dan mengawasi prokes para siswa-siswinya saat di sekolah. Ia juga meminta agar para wali murid turut andil dalam mengawasi anak-anaknya setelah mengikuti PTM di sekolah.

"Untuk menjaga ini (prokes) tidak bisa sendiri. Saya minta tolong pengertiannya, kenapa? Nanti muncul anggapan ada klaster sekolah, padahal anaknya sendiri kalau main keluar rumah tidak menggunakan masker. Nanti kalau kena COVID-19 bilangnya gara-gara di sekolah, kan nggak fair juga," ungkapnya.

Untuk itu sebelum sekolah dibuka, ia meminta warga Kota Surabaya bisa mengedukasi diri sendiri soal pentingnya menjaga prokes. Ia juga ingin para wali murid, kepala sekolah dan guru SD - SMP se-Surabaya, turut serta mengedukasi anak-anaknya sebelum mengikuti PTM di sekolah.

"Ayo, seluruh warga Surabaya mengedukasi dirinya sendiri, semua orang tua, guru, kepala sekolah dan semuanya mengedukasi. Ayo kita jalan bareng, tidak bisa saling menyalahkan dalam hal ini (menerapkan prokes). Insyallah bisa," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait