URguide

Kisah Sukses Dea Valencia, Pebisnis Batik yang Pekerjakan Karyawan Difabel

Shelly Lisdya, Kamis, 15 September 2022 19.48 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Sukses Dea Valencia, Pebisnis Batik yang Pekerjakan Karyawan Difabel
Image: Dea Valencia, pebisnis muda yang pekerjakan karyawan difabel. (Instagram/deavalencia)

Jakarta - Nama Dea Valencia sudah tak asing lagi, ya ia menjadi salah satu pebisnis muda yang sukses menginspirasi semua kalangan.

Dea merupakan pemilik bisnis batik tulis bernama Batik Kultur. Ia mendirikan bisnis tersebut pada 2011. Alumni Universitas Multimedia Nusantara ini memulai bisnis batik lantaran kecintaannya terhadap kain batik, bahkan koleksi batiknya pun terbilang cukup banyak.

Nah, dari alasan tersebut ia kemudian memiliki ide menjual baju-baju batik dengan gaya yang khas. Ciri khas produk batik Dea adalah corak batik yang diarahkan ke style baju modern. Selain itu, Dea juga menjual batik non printing, sehingga produknya memiliki keunikan tersendiri.

Mengutip dari berbagai sumber, menariknya, hampir 50 persen dari karyawannya adalah penyandang disabilitas, loh, Urbanreaders.

Tujuan Dea mempekerjakan difabel, yakni untuk mendukung mereka agar bisa hidup lebih mandiri, berkarya serta bermanfaat bagi orang. 

"Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama. Aku ingin memberikan mereka kesempatan untuk memberikan kontribusi di balik perbedaan mereka. Ternyata ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari mereka seperti ketekunan dan semangat untuk belajar," kata Dea. 

Lebih dari satu dekade bisnis Dea berjalan, kini Batik Kultur miliknya pun kian melejit. Terlebih di era serba digital ini, ia memanfaatkan untuk promosi dan pemasaran.

Batik milik Dea pun tak hanya laris di pasar dalam negeri, melainkan merambah hingga ke pasar internasional.

Harga setiap potong batik kultur Dea sendiri dibanderol mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 1,2 juta. Tak heran, kini Dea mampu meraup lebih dari Rp 300 juta hingga Rp 500 juta setiap bulannya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait