URguide

Mengupas Mitos di Jogja, Suara Andong hingga Bisikan Hantu Biyung Tulung

Tim Urbanasia, Kamis, 9 Maret 2023 19.38 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengupas Mitos di Jogja, Suara Andong hingga Bisikan Hantu Biyung Tulung
Image: Tugu Jogja. (Indonesia Travel)

Jakarta - Suatu daerah biasanya tak lepas dari mitos-mitos seram, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Kentalnya budaya di kota ini, membuat masyarakat masih meyakini keberadaan mitos tersebut.

Layaknya sebuah pantangan, mitos-mitos itu lahir dari pengalaman hingga sejarah kelam yang pernah terjadi di masa lalu. Meski begitu, warga asli Yogyakarta maupun para turis masih percaya akan hal tersebut.

Lantas apa saja mitos-mitos mistis itu? Yuk simak rangkuman Urbanasia berikut ini.

1. Pakai Baju Hijau di Pantai

Di urutan pertama adalah pantangan untuk tidak mengenakan busana warna hijau saat berwisata ke Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Kalian sudah sering mendengarnya, bukan? 

Hingga saat ini mitos ini masih sangat diyakini masyarakat juga pengunjung. Disebutkan, warna hijau merupakan warna baju kebesaran Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul.

Konon, jika ada wisatawan yang nekat melanggar pantangan tersebut, mereka bisa terseret arus ombak laut Pantai Selatan dan jasadnya akan sulit ditemukan.

2. Pasar Gaib di Gunung Merapi

Bagi para pendaki gunung, mitos keberadaan pasar gaib ini bukanlah hal baru. Tepatnya di Pasar Bubrah, yang lokasinya di puncak atau pos 4 pendakian gunung tersebut.

Tempat tersebut dipercaya sebagai lokasi di mana, makhluk tak kasat mata berkumpul untuk bertransaksi layaknya pasar di dunia nyata.

Meski tidak bisa melihat secara langsung bagaimana penampakan 'pasar' tersebut, banyak pendaki yang mengaku kerap mendengar suara bising di lokasi itu.

3. Larangan Melintasi Perempatan Palbapang

Selanjutnya adalah pantangan untuk melewati perempatan Palbapang, Bantul, DIY. Namun, larangan ini hanya berlaku untuk orang sakit dan pasangan pengantin baru.

Masyarakat percaya, jika ada pengantin baru atau orang sakit lewat di jalanan tersebut bisa mendapatkan musibah atau malapetaka.

Untuk itu sebagai penolak bala, pengantin yang terpaksa melewati perempatan tersebut diharuskan melepas ayam jago. Sementara bagi orang sakit, mereka disarankan untuk mencari alternatif jalan lain.

4. Memakai Batik Motif Garuda di Keraton

Keraton Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata yang kerap didatangi pengunjung. Kalau kamu tertarik ke sana, sebaiknya hindari mengenakan batik dengan motif garuda.

Mitos menyebutkan, wisatawan yang nekat melanggar pantangan itu bisa celaka atau kualat karena motif batik tersebut adalah busana khas Sri Sultan Hamengkubuwono.

5. Hantu Biyung Tulung di Njeron Beteng

Di masa lalu, warga Yogyakarta khususnya di Njeron Beteng pernah digegerkan oleh misteri hantu biyung tulung. Mitosnya, makhluk ini tak pernah menampakkan diri namun kerap berbisik ke telinga seseorang.

Informasi dari masyarakat mengatakan, mereka hanya bisa mendengar suara makhluk itu meminta tolong 'Aduh, biyung. Tulung! (Aduh, ibu. Tolong!)'.

6. Suara Andong

Mitos yang satu ini biasanya dirasakan oleh para pendatang atau perantau di Kota Yogyakarta. Nah jika kalian salah satunya, konon suara derap kaki andong itu merupakan sambutan dari Kanjeng Ratu Kidul.

Masyarakat percaya, jika para pendatang berkesempatan mendengar suara itu berarti mereka sudah diterima dan akan betah tinggal di Kota Istimewa tersebut. 

Nah itu dia beberapa mitos seram yang hingga kini masih berkembang dan diyakini oleh masyarakat Yogyakarta. Apakah kamu pernah mengalami salah satunya?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait