URguide

Penangkal Petir: Pemasangan, Cara Kerja, Fungsi, dan Komponennya

Suci Nabila Azzahra, Kamis, 4 Agustus 2022 13.18 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Penangkal Petir: Pemasangan, Cara Kerja, Fungsi, dan Komponennya
Image: Ilustrasi. (Twitter/GaryHershorn)

Jakarta - Jika kamu sedang berada di wilayah perkotaan yang mempunyai gedung-gedung tinggi, pasti kamu pernah melihat benda seperti batang besi yang panjang dan menancap di atap bangunannya. Nama benda itu adalah penangkal petir. 

Berdasarkan sifatnya, petir itu melepaskan listrik dengan suhunya 5 kali lebih panas dari matahari. Jadi, pasti bakalan kebayang kalau sampai menyentuh benda yang ada di sekeliling kita, akan langsung terbakar. Bangunan tinggi di tengah kota hingga pohon-pohon tinggi, biasanya jadi sasaran empuk sambaran petir. Ngeri banget kan, Urbanreaders?

Makanya, bangunan yang tinggi-tinggi itu butuh penangkal petir, supaya tetap aman dan terlindung dari petir. Penasaran kan gimana pemasangan, cara kerja, fungsi, dan komponen apa saja yang ada pada alat penangkal petir tersebut? Yuk, simak pembahasannya!

Apa Itu Penangkal Petir?

Penangkal petir adalah perangkat sederhana berupa batang berbentuk tombak dari bahan logam yang runcing dan kabel. Ada 3 bagian komponen utama perangkat ini, yaitu splitzen atau batang penangkal, kawat konduktor, dan grounding atau tempat pembumian.

Rangkaian ini adalah jalur bagi arus listrik dari petir untuk diteruskan langsung ke permukaan bumi. Tak heran jika penangkal petir sering ditemukan pada gedung pencakar langit karena bangunan bertingkat tinggi relatif dekat jaraknya dengan langit sehingga sangat rentan terhadap sambaran petir.

Pemasangan Penangkal Petir

Penangkal tergolong mudah dipasang bahkan bisa dilakukan sendiri. Namun sebelum pemasangan, sebaiknya kamu berkonsultasi dulu dengan penjual alat tersebut serta membaca panduan instalasi yang benar.

Berikut langkah-langkah pemasangannya:

1. Siapkan sistem grounding terlebih dulu, dengan melihat tata letak serta struktur tanah yang dimiliki. Tanam ground rod hingga mencapai kedalaman air tanah agar petir dapat tersalur ke dalam tanah.

2. Buat sambungan jalur petir dengan kabel konduktor yang menghubungkan antara grounding dan hindari pemasangan kabel berlekuk atau membentuk sudut runcing agar tidak terjadi loncatan muatan listrik saat terjadi petir.

3. Tentukan posisi splitzen di bagian tertinggi dari bangunan, yaitu atap.

4. Pastikan seluruh jaringan perangkat sudah terpasang dengan benar.

Cara Kerja Penangkal Petir

Dikutip dari How Stuff Works, fungsi perangkat ini sebenarnya bukan untuk mencegah datangnya petir yang menyambar benda-benda di bawah awan. Alat ini justru menangkap daya tarik-menarik muatan listrik yang berasal dari petir tersebut untuk disalurkan ke dalam tanah.

Pada saat terjadinya petir, dengan muatan listrik negatif di bawah awan sudah cukup banyak, maka muatan listrik positif pada tanah akan segera tertarik ke atas. Muatan listrik naik melalui kabel konduktor ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif tersebut berada cukup dekat di atas atap, daya tarik-menarik antara keduanya semakin kuat. Muatan positif di ujung-ujung penangkal tersebut tertarik ke arah muatan negatif.

Pertemuan kedua muatan ini menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, sehingga sambaran petir tidak langsung mengenai bangunan. 

Namun, sambaran petir masih dapat terjadi melalui kawat jaringan listrik serta merusak alat-alat elektronik pada bangunan yang terhubung ke jaringan listrik tersebut. Hal ini juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.

Untuk mencegah kerusakan besar akibat jaringan listrik yang tersambar petir, biasanya di dalam bangunan juga dilengkapi dengan surge arrester atau alat penstabil arus listrik.

Fungsi Penangkal Petir

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait