URtrending

Hari Pertama, 461 Pelanggan Indogrosir Sleman Telah Jalani Rapid Test Massal

Nivita Saldyni, Rabu, 13 Mei 2020 10.06 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hari Pertama, 461 Pelanggan Indogrosir Sleman Telah Jalani Rapid Test Massal
Image: Pelaksanaan RDT massal di GOR Pangukan, Tridadi, Sleman, Selasa (12/5/2020). (Pemkab Sleman)

Sleman - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mulai menggelar Rapid Diagnostic Test (RDT) massal untuk melacak lebih dalam klaster Indogrosir, Selasa (12/5/2020), Urbanreaders. Di hari pertama, tes yang berlokasi di GOR Pangukan, Tridadi ini diikuti 461 peserta.

Dilansir dari situs resmi Kabupaten Sleman, dari 500 orang yang terjadwal hanya 461 peserta yang lolos verifikasi di lapangan. Hasilnya, 20 orang dinyatakan reaktif usai jalani rapid test.

Nah, sebelum ikut tes memang akan ada tim verifikasi yang memeriksa kelengkapan peserta sesuai syarat yang telah ditentukan nih guys. Mulai dari identitas diri, bukti pendaftaran online sesuai jadwal yang ditentukan, dan yang terpenting bukti struk belanja di Indogrosir periode 19 April - 4 Mei 2020.

Jika persyaratan itu dipenuhi, maka pelanggan bisa mengikuti RDT. Ingat ya, satu struk hanya berlaku untuk satu orang. Bagi yang tak lolos, maka tidak dierkenankan mengikuti RDT ini.

Sebelumnya, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan hingga Senin (11/5/2020) pukul 14.00 WIB sebanyak 1.422 orang telah terdaftar untuk ikut RDT terkait klaster Indogrosir. Dari jumlah ini dibagi tiga kelompok dengan kuota 500 orang per harinya. 

Dalam pelaksanaannya, Pemkab Sleman didukung oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebab, klaster Indogrosir Sleman ini telah menjadi salah satu klaster besar dalam penularan COVID-19 di Yogyakarta. 

"Yang penting untuk sementara ini bisa kita lakukan (rapid test) untuk Indogrosir dan sebagainya," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (12/5/2020).

Masalah stok alat tes, ia mengatakan bahwa masih ada 1.000 unit rapid test kit di masing-masing kabupaten. Sementara Pemda DIY sendiri memiliki 3.000 unit.

"Jadi biarkan di kabupaten yang 1.000 dihabiskan dulu, kami punya stok 3.000 sebenarnya yang besar untuk PCR," imbuhnya.

Sultan pun menginstruksikan agar mereka yang hasilnya reaktif untuk segera diisolasi agar tidak membuat orang disekitarnya ikut tertular. 

"Dengan begitu harapannya mereka tidak menulari yang lain," kata Sultan.

Sementara itu, Sultan juga mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Pusat Angkatan Uara (RSPAU) Hardjolukito agar menyiapkan ruangan isolasi untuk mengantisipasi lonjakan pasien dari klaster Indogrosir ini.

"Prinsip RSPAU Hardjolukito itu bisa menampung 200 lebih tapi karena sebagian tenaga kesehatannya dikirim ke Wisma Atlet di Jakarta sehingga yang difungsikan hanya satu lantai," pungkasnya.

Untuk itu saat ini, ia meminta kerja sama seluruh kabupaten di DIY terkait penyediaan SDM untuk operasional pelayanan di RS. Hardjolukito.

"Sampai saat ini untuk antisipasi kami komunikasi dengan bupati-bupati di DIY, apakah nanti mereka bisa membantu menyediakan nakes atau tidak. Kalau bisa, kami akan fungsikan lantai dua dan tiga di Hardjolukito," tutupnya

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait