URnews

Hujan Deras, 5 Wilayah di NTT Dilanda Banjir Bandang dan Angin Kencang

Shelly Lisdya, Senin, 5 April 2021 11.13 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hujan Deras, 5 Wilayah di NTT Dilanda Banjir Bandang dan Angin Kencang
Image: Situasi pascabanjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di NTT pada Minggu (4/4) pukul 19.00 waktu setempat menyebabkan 11 orang warga meninggal dunia. BPBD Kab Lembata)

Jakarta - Sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda banjir bandang pasca diguyur hujan deras pada Minggu (4/4/2021) sekitar pukul 01.00 Wita.

Berikut peristiwa bencana yang menerjang beberapa wilayah di Provinsi NTT:

1. Flores Timur

Dari data yang dikeluarkan BMKG, akibat bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Senin (5/4/2021), pukul 05.00 WIB, delapan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini. 

Delapan desa tersebut, yakni Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

Sementara sebanyak 256 warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike. 

BMKG juga mencatat sejumlah 24 orang dinyatakan hilang dan 44 orang meninggal. Sedangkan warga luka-luka, mereka telah mendapatkan perawatan medis.

Sedangkan kerugian materil, tercatat sebanyak 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam lumpur dan lima jembatan putus. Hingga kini, BPBD masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.

2. Sumba Timur

1617595526-bencana-NTT.jpgSumber: Situasi pascabanjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di NTT pada Minggu (4/4) pukul 19.00 waktu setempat menyebabkan 11 orang warga meninggal dunia. BPBD Kab Lembata)

Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari mengakibatkan meluapnya sungai yang menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Sumba Timur, NTT, pada Minggu (4/4/2021), pukul 10.00 Wita. 

Akibatnya, empat kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Kambera, Pandawai, Karera dan Wulawujelu. 

BPBD Kabupaten Sumba Timur menginformasikan sebanyak 54 KK atau 165 orang mengungsi, sedangkan 109 KK atau 475 KK terdampak. 

3. Kabupaten Lembata

Banjir bandang juga terjadi di Kabupaten Lembata, yang menerjang dua kecamatan, yakni Ile Ape dan Ile Ape Timur. Desa-desa terpapar di dua kecamatan ini antara lain Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakala, Jontona, Lamawolo dan Waimatan. Akibatnya 11 warga dan 16 lainnya dinyatakan hilang. 

Pemerintah daerah juga mendatangkan alat berat untuk melakukan pembersihan jalan dan lokasi bencana untuk kelancaran proses pencarian dan evakuasi. Akses jalan menuju Kecamatan Ile Ape Timur terputus sehingga belum dapat diakses petugas. 

4. Kota Kupang

1617595576-longsor-NTT.jpegSumber: Situasi pascabanjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di NTT pada Minggu (4/4) pukul 19.00 waktu setempat menyebabkan 11 orang warga meninggal dunia. BPBD Kab Lembata)

Sementara itu, bencana angin puting beliung, banjir rob dan gelombang pasang juga melanda Kota Kupang, NTT pada Minggu (4/4/2021).

Akibat cuaca ekstrem tersebut, sebanyak 743 KK atau 2.190 warga terdampak. Selain itu, 10 rumah warga mengalami rusak sedang dan 15 titik akses jalan tertutup pohon tumbang. 

BPBD Kota Kupang bersama dinas terkait lain telah melakukan upaya penanganan darurat di lokasi bencana. 

5. Kabupaten Malaka Tengah dan Ngada

BNPB juga mencatat terjadinya bencana di Kabupaten Malaka Tengah dan Ngada. Angin kencang yang terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Ngada dengan desa terdampak yaitu di Kelurahan Kisantara, Lebijaga, Bajawa, Tanalodu (Kecamatan Bajawa) dan Kelurahan (Riung). 

Dampak dari insiden angin kencang, setidaknya enam KK terdampak dan satu orang luka berat. Sedangkan kerugian materil berupa dua unit rumah rusak sedang dan empat rumah rusak berat. Kemudian satu gedung pengadilan rusak sedang, satu buah kapal tenggelam dan enam titik ruas jalan ditutup akibat pohon tumbang.  

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait