URstyle

Ini Cara Tepat Survivor Kanker Payudara Agar Tetap Bisa Berkarya

Anisa Kurniasih, Kamis, 17 Desember 2020 16.06 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ini Cara Tepat Survivor Kanker Payudara Agar Tetap Bisa Berkarya
Image: istimewa

Jakarta – Bagi pasien kanker payudara metastasis yang telah menjalani pengobatan dan perawatan tentu akan mengalami sejumlah dampak pada dirinya.

Dampak tersebut juga mempengaruhi pola hidup dan kualitas hidup mereka apalagi tantangan kondisi fisik dan psikis yang tidak sama lagi.

Ketika dinyatakan sebagai survivor atau penyintas kanker, apakah mereka harus berhenti berkarya?

Hal tersebut terjawab dalam acara diskusi media bertajuk ‘Haruskah Survivor Kanker Payudara Berhenti Berkarya?”’ yang diselenggarakan Pfizer Indonesia, Kamis (17/12/2020).

Sebagai Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Agum Gumelar mengatakan, survivor kanker payudara dapat terus berkarya sebagai bagian penting dari upaya menjaga kualitas hidup. 

“Untuk itu keluarga, pendamping dan lingkungan perlu memberikan dorongan dan dukungan agar kualitas hidup survivor kanker payudara dapat terus terjaga dengan tetap produktif sesuai dengan kondisi fisik dan psikis survivor,” ujarnya dalam acara tersebut, Kamis (17/12/2020).

Sementara itu, Dr Walta Gautama,  Ahli Bedah Onkologi yang juga mengisi diskusi tersebut menjelaskan, survivor kanker payudara sebaiknya tidak berhenti berkarya. 

Sebaliknya berkarya, dalam artian kembali bekerja, kembali aktif dalam kegiatan sehari-hari adalah salah satu cara untuk mengembalikan ‘kenormalan’ yang hilang setelah diagnosis dan terapi kanker. 

Menurutnya, berkarya, bekerja adalah salah satu terapi psikis bagi survivor karena kembali membuat dirinya merasa berharga dan merasa normal kembali. 

“Mengembalikan rasa normal adalah salah satu cara mengembalikan rasa percaya diri dan ini akan menjaga kualitas hidup survivor kanker payudara. Jangan jadikan pandemi sebagai penghambat, dengan tetap melakukan upaya pencegahan dan patuh pada protokol kesehatan, survivor kanker payudara tetap bisa berkarya, ujar Dr Walta, Kamis (17/12/2020).

Lebih lanjut Dr. Walta menjelaskan persiapan yang perlu diperhatikan oleh survivor kanker payudara sebelum kembali aktif bekerja dan berkarya, seperti memperhatikan hasil kesehatan fisik, melakukan program rehabilitasi fisik tertentu jika diperlukan.

Selain itu, menyesuaikan gaya hidup baru dengan memperhatikan hal-hal yang perlu disiapkan selama proses kembali berkarya, memperhatikan variabel dan jenis risiko pada pekerjaan yang ada untuk disiapkan sebelum memulai bekerja dan mempersiapkan fisik, dan juga memperhatikan aspek kesehatan fisik terdiri atas rangkaian pergerakan tangan, kekuatan otot, rasa sakit, limfedema, gangguan kognitif, kesehatan psikis, dan perubahan kegiatan pada kehidupan sehari-hari juga perlu disiapkan.

Namun, menurutnya akan ada kekhawatiran yang kerap dihadapi oleh survivor kanker payudara saat harus kembali bekerja adalah terkait tingkat energi setelah terapi.

Di antaranya yakni kemampuan berkonsentrasi atau fokus, kecepatan melakukan pekerjaan dibandingkan dengan sebelum terkena kanker payudara, memenuhi ekspektasi atasan atau rekan kerja, atau kekhawatiran bagaimana meminta bantuan dari orang-orang disekeliling tempat bekerja, dan lain-lain.

Walta menjelaskan, bagi survivor kanker payudara yang kembali bekerja di tempat semula, disarankan untuk berdiskusi dengan penyedia kerja tentang hal-hal yang dikhawatirkan sehubungan dengan pekerjaan seperti penyesuaian atas target pekerjaan.

“Kesiapan survivor kanker payudara untuk mulai berkarya tidak hanya bergantung pada kondisi fisik dan psikis pasien, namun juga tergantung pada jenis pekerjaannya, dikarenakan pasien adalah orang yang paling tahu kapan ia secara fisik dan mental siap untuk berkarya kembali,” jelasnya.

Oleh sebab itu, program rehabilitasi fisik merupakan bagian tak terpisahkan dari terapi kanker payudara. Tujuan utamanya adalah mencapai level fungsional yang maksimal dengan mengurangi efek samping terapi seperti nyeri, kekakuan, keterbatasan gerakan, gangguan sensori, dan sebagainya. 

Disarankan agar selalu mulai dengan bertahap dan senantiasa berdiskusi dengan dokter tentang hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan pasca terapi. 

Nah, secara umum tidak ada pembatasan jenis pekerjaan pada survivor kanker payudara.  Aktivitas yang harus dihindari adalah membebani lengan di sisi operasi kanker payudara. 

Misalnya pasien pasca operasi pengangkatan payudara di sisi kanan, maka sebaiknya menghindari beban di lengan kanan seperti mengangkat barang berat.

Agar kesehatan survivor dapat tetap terjaga, selalu menjaga asupan dengan makan makanan bergizi, cukup istirahat, olahraga secara teratur dan melakukan kontrol dan pemeriksaan sesuai dengan jadwal yang ditentukan dokter.

“Hidup adalah pilihan, begitu juga untuk survivor kanker payudara. Pilihan pribadi seseorang untuk terus berkarya atau untuk beristirahat bukan pilihan yang benar atau salah. Yang terpenting adalah bagaimana mengisi hari dengan tujuan dan prioritas hidup. Agar kualitas hidup survivor kanker payudara dapat terus terjaga, selalu hidup sehat, selalu berpikiran positif dan jangan lupa untuk selalu bahagia,”  ucap Dr Walta.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait