URnews

Jatim Jadi Provinsi dengan Penularan COVID-19 Terendah Nasional, Khofifah Ungkap Rahasianya

Nivita Saldyni, Kamis, 1 Oktober 2020 10.49 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jatim Jadi Provinsi dengan Penularan COVID-19 Terendah Nasional, Khofifah Ungkap Rahasianya
Image: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (Biro Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Provinsi Jawa Timur berhasil menutup bulan September dengan kabar bahagia. Pasalnya, Rabu (30/9/2020) lalu Khofifah mengumumkan bahwa Jatim berhasil menjadi provinsi dengan tingkat penularan COVID-19 terendah se-Indonesia.

Berdasarkan data yang dirilisi Kemenkes RI, pada Senin (29/9/2020) lalu, diketahui bahwa pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih dirawat di Jatim sebanyak 3.580 kasus. 

Jumlah ini menjadi yang terendah dibandingkan Jawa Tengah dengan 4.962 kasus aktif, Jawa Barat dengan 8.075 kasus aktif, dan DKI Jakarta dengan 12.106 kasus aktif.

Nah, penasaran nggak sih apa rahasia Jatim untuk menangani COVID-19 di wilayah setempat?

Menurut Khofifah, ada beberapa hal yang berperan penting dalam keberhasilan itu. Mulai dari operasi yustisi, testing, dan isolasi yang makin massif dilakukan pihaknya dalam beberapa minggu belakangan.

"Alhamdulillah, Operasi Yustisi yang diikuti dengan testing PCR yang terus naik dan isolasi yang lebih agresif dengan jemput bola ini cukup efektif untuk menekan kasus baru COVID-19 di Jawa Timur," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Rabu (30/9/2020) lalu. 

Hingga Rabu lalu, Khofifah menyebut pihaknya telah melakukan testing PCR untuk 77.953 sampel dalam dua minggu terakhir di bulan September. Masifnya testing yang dilakukan ini sejalan dengan isolasi yang masif pula. 

Belum lagi hal ini didorong dengan peningkatan kepatuhan bermasker lewat kegiatan Operasi Yustisi yang digelar massif dan serentak di 38 kabupaten/kota sejak 14 September 2020.

"Ketika jumlah testing sampel PCR di Jatim terus naik hingga menjadi tertinggi kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta, kasus positif COVID-19 yang ditemukan justru menurun. Positivity rate kita juga terus konsisten menurun," pungkasnya.

1601523937-Jatim-terendah-nasional.jpgSumber: Data tingkat penularan COVID-19 di Indonesia/Humas Pemprov Jatim.

Keberhasilan ini menurut Khofifah tak lepas dari peran seluruh masyarakat, tenaga medis, dan Forkopimda di lingkungan Pemprov Jatim.

"Terimakasih kepada tim dari Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya yang telah mengajak masyarakat makin patuh untuk bermasker melalui Operasi Yustisi. Terimakasih juga kepada tenaga medis yang terus menerus menyumbangkan kesembuhan yang tinggi di Jawa Timur," ungkap Khofifah.

Berkat usaha bersama dari seluruh lapisan masyarakat ini, kasus aktif di Jatim kembali turun pada Rabu dan tinggal 3.494 kasus.

"Hasilnya, per hari ini dapat dilihat bahwa kasus aktif COVID-19 yang masih dirawat di Jatim menjadi yang terendah dibandingkan provinsi besar lain di Pulau Jawa," imbuhnya.

Menurut Khofifah, Operasi Yustisi, testing massif dan treatment yang optimal ini telah menjadi kombinasi yang efektif untuk menekan kasus COVID-19 di wilayahnya.

"Dengan pencapaian yang baik ini, saya berharap Jatim bisa terus patuh kepada protokol kesehatan. Terus lakukan testing, tracing dan isolasi sesuai dengan target WHO sehingga kasus COVID-19 tidak makin menyebar dan kasus aktif baru akan konsisten turun," pesannya.



Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait