URnews

Jenazah Santri Gontor Diduga Korban Penganiayaan Diautopsi Hari Ini

Nivita Saldyni, Kamis, 8 September 2022 12.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jenazah Santri Gontor Diduga Korban Penganiayaan Diautopsi Hari Ini
Image: Ilustrasi jenazah. (Pixabay)

Ponorogo - Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan pengusutan kasus dugaan penganiayaan antar santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor di Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) yang menewaskan Albar Mahdi (17) masih berjalan.

Hari ini, Kamis (8/9/2022), polisi bersama tim dokter dijadwalkan melakukan autopsi terhadap jenazah Albar.

"Keluarga (korban) setuju akan dilaksanakan autopsi dan akan dilaksanakan Kamis pukul 09.00 WIB," ujar Catur kepada wartawan.

Catur menambahkan, penyidik juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), di titik-titik lokasi kejadian penganiayaan hingga saat korban mulai dievakuasi ke pos kesehatan pondok dan akhirnya dibawa ke IGD Rumah Sakit Asyfin. Sementara untuk pemeriksaan terhadap saksi juga masih akan terus dilakukan.

"Saksi yang diperiksa sudah 16 dan masih ada saksi yang masih dalam pemeriksaan," jelasnya.

MUI Dukung Langkah Ponpes Gontor Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Antar Santri

Pada kesempatan berbeda, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mendukung langkah tegas Pimpinan Ponpes Gontor terhadap oknum santri yang diduga sebagai pelaku penganiayaan terhadap Albar. Ia pun berharap pimpinan Ponpes Gontor dapat menyelesaikan kasus ini sebaik-baiknya.

"Hal ini tentu sangat memprihatinkan dan patut disesali," ungkap Anwar dalam keterangan tertulis, Kamis (8/9/2022).

"MUI menghargai dan mendukung penuh langkah-langkah pimpinan pondok yang telah mengambil tindakan tegas terhadap pelaku dengan memecatnya sebagai santri dan mengeluarkannya dari pondok. MUI berharap pimpinan pondok dapat menyelesaikan kasus dengan pihak keluarga korban sebaik-baiknya dan searif-arifnya sesuai dengan watak dan jati diri pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tunduk dan patuh kepada hukum yang berlaku," sambungnya.

Menurut Anwar, langkah-langkah ini sangat penting dilakukan ponpes agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Selain itu, langkah tegas juga dibutuhkan agar proses pendidikan dan belajar-mengajar di ponpes dapat berjalan lancar.

Sebelumnya, Ponpes Gontor pada Selasa (6/9/2022) telah mengakui adanya dugaan penganiayaan terhadap Albar oleh sesama santri yang mengakibatkan santri asal Palembang itu meninggal dunia.

Pengelola Ponpes Gontor mengaku pihaknya telah mengambil tindakan tegas berdasarkan hasil temuan tim pengasuhan santri terkait kasus tersebut. Ponpes Gontor pun telah mengeluarkan terduga santri yang terlibat dalam kasus penganiayaan itu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait