URtrending

Kasus COVID-19 Tertinggi di Jatim, Surabaya Jadi Zona Hitam? 

Nivita Saldyni, Kamis, 4 Juni 2020 10.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus COVID-19 Tertinggi di Jatim, Surabaya Jadi Zona Hitam? 
Image: Peta sebaran COVID-19 Jatim, Rabu (3/6/2020)

Surabaya - Akhir-akhir ini netizen dibuah heboh dengan peta sebaran COVID-19 milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), khususnya pada Kota Surabaya. Sebab, Kota Surabaya bukan lagi berwarna merah, melainkan telah berubah menjadi hitam pekat.

Hal ini pun membuat netizen menyematkan istilah 'black zone' COVID-19 untuk Ibu Kota Provinsi Jatim ini. Jadi jangan heran ya kalau 'Surabaya zona hitam' mendadak ramai dibicarakan.

"Surabaya udah zona hitam COVID19 for real?," cuit Tiffany Afifa di Twitter, Kamis (4/6/2020).

"Teman-teman di Surabaya, kita harus makin waspada dan jaga diri ya. Surabaya sudah menjadi zona hitam COVID-19. Bukan lagi merah atau merah tua," kata vlogger Herry S.W lewat Twitternya.

Nah, Urbanreaders sendiri tau nggak sih apa maksud dari Surabaya yang saat ini terlihat berwarna hitam sehingga disebut zona hitam COVID-19 itu? 

Kalau kita amati, legenda yang tersemat dalam peta sebaran COVID-19 Jatim menjelaskan bahwa warna yang membuat Kota Surabaya tampak hitam itu diberikan untuk wilayah dengan kasus COVID-19 lebih dari 2.049. Sementara untuk kasus dengan 513-2.048, wilayah itu akan diberi warna merah tua.

Itu artinya, terdapat lebih dari 2.049 kasus COVID-19 di Kota Surabaya guys. Jumlah ini membuat Kota Surabaya berhasil menjadi penyumbang kasus positif COVID-19 tertinggi di Jatim.

Tapi sebenarnya warna hitam untuk Kota Surabaya ini bukan yang pertama kalinya. Surabaya terlihat berwarna hitam untuk pertama kalinya dalam peta sebaran COVID-19 Pemprov Jatim pada Jumat, 29 Mei 2020.

1591243050-29-Mei-2020.JPG

Image: Peta sebaran COVID-19 Jatim Jumat (29/5/2020), pertama kali Surabaya berwarna hitam

Saat itu, jumlah warga Surabaya yang telah terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 2.394 kasus dengan tambahan 94 kasus baru dibanding sehari sebelumnya. 

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indrar Parawansa dalam konferensi pers beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa semakin pekatnya warna merah Kota Surabaya diakibatkan oleh banyaknya laporan jumlah kasus COVID-19.

"Kemudian ada yang tanya, itu (peta) kok ada yang hitam. Itu bukan hitam tapi merah tua. Seperti Sidoarjo yang angka kasusnya 500 sekian merah sekali, kalau angkanya dua ribu sekian seperti Surabaya, itu merah tua," kata Khofifah.

Menurut Khofifah, semakin pekatnya warna merah pada Surabaya artinya kondisi semakin darurat. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam memerangi COVID-19 harus semakin dilipatgandakan.

Namun yang terpenting dari itu semua, menurutnya kedisiplinan adalah kunci untuk memudarkan warna merah di Surabaya yang semakin pekat itu.

"Karena saat ini vaksin dari COVID-19 belum ditemukan. Maka vaksin yang paling ampuh saat ini adalah kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan," pesannya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait