URnews

Keluarga yang Meninggal di Kalideres Dikenal Jarang Bersosialisasi

Itha Prabandhani, Sabtu, 12 November 2022 15.42 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Keluarga yang Meninggal di Kalideres Dikenal Jarang Bersosialisasi
Image: Penampakan rumah satu keluarga yang ditemukan tewas di Perumahan Citra Satu Kalideres, Jakarta Barat. (ANTARA)

Jakarta - Keluarga yang ditemukan tewas di perumahan Citra Satu Kalideres Jakarta Barat dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga. Tak hanya itu, komunikasi dengan sanak saudara pun, terakhir dilakukan lebih dari satu tahun yang lalu.

Menurut Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar, setelah memeriksa dua saudara dari korban, diketahui bahwa korban terkesan menjauhkan diri dari sanak saudara. Hal ini terlihat dari minimnya interaksi dengan mereka.

“Keluarga ini terkesan menjauhkan diri dari keluarga inti yang mana dia berkomunikasi terakhir lebih dari satu tahun lalu, komunikasi via telepon, dan untuk bertemu lebih dari lima tahun lalu dan itu hanya sebatas mengucapkan selamat ulang tahun,” kata Syafri seperti dikutip ANTARA, Sabtu (12/11/2022).

Ternyata tak hanya kepada pihak keluarga, keluarga korban juga menutup diri dari lingkungan tetangga. Sebagai contoh, saat tim juru pemantau jentik datang, mereka tidak memperbolehkannya masuk ke dalam rumah.

“Terakhir bulan September petugas Jumantik mau datang ingin cek keadaan rumah. Petugas Jumantik tidak boleh masuk,” lanjut Syafri.

Karena hubungan yang tidak erat, keluarga pun mengaku kesulitan mengetahui kabar terbaru dari korban. Kondisi ini pula yang mempersulit pihak kepolisian untuk mencari tahu lebih dalam tentang keluarga tersebut.

Lebih lanjut, Syafri juga menanggapi kabar bawah keluarga korban meninggal karena tidak makan dalam waktu lama.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ditemukan sisa atau bekas makanan di lambung, itu keterangan sementara, belum tentu menjadi penyebab kematian,” tandas Syafri.

Hingga saat ini, pihaknya masih terus melakukan penyidikan untuk mengungkap penyebab utama tewasnya satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan ipar tersebut.

Sebelumnya, penemuan itu berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban, Kamis (11/10) sekitar pukul 18.00.

Ketua RT pun melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama dengan polisi, ketua RT akhirnya membuka paksa pintu dan masuk ke dalam rumah tersebut. Saat itu, pagar rumah dan pintu utama dalam kondisi terkunci. Polisi dan warga setempat pun mendapati empat jenazah yang telah meninggal 3 minggu yang lalu dan 1 minggu yang lalu.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce, keempat jenazah berada di tiga ruangan berbeda yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.

“Untuk mayat yang ditemukan dalam nama di Kartu Keluarga bahwa identitas atas nama RY usia 71 dan RN usia 68 tahun dan DF adalah anaknya perempuan berusia 42 tahun dan BG usia 69 merupakan ipar dari bapaknya,” kata Pasma.

Setelah itu, keempat korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk proses otopsi. Berdasarkan hasil otopsi, ditemukan fakta bahwa tidak ada asupan makanan ataupun minuman di dalam lambung para korban.

“Lambung para mayat ini tidak ada makanan, jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil,” kata Pasma.

Dari hasil otopsi, pihaknya juga tidak menemukan tanda kekerasan benda tumpul atau benda tajam di sekujur tubuh korban.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait