URtrending

Kerusuhan di AS: Kematian George Floyd dan Masalah Rasisme

Nunung Nasikhah, Minggu, 31 Mei 2020 16.56 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kerusuhan di AS: Kematian George Floyd dan Masalah Rasisme
Image: Pengunjuk rasa berkumpul di lokasi dimana George Floyd, dijatuhkan oleh seorang petugas polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Selasa (26/5/2020). (ANTARA/REUTERS)

Minnesota - Kerusuhan yang tengah terjadi Amerika Serikat saat ini menjadi sorotan publik. Para pengunjuk rasa banyak turun ke jalan di sejumlah kota di Amerika Serikat dan mengalami bentrokan dengan polisi.

Aksi unjuk rasa tersebut bermula dari Minneapolis, Negara Bagian Minnesota dan kini meluas di hampir seluruh penjuru negeri.

Melansir informasi dari The New York Times (31/5/2020), aksi demonstrasi tersebut bahkan telah terjadi di 48 kota dan telah mencapai gerbang Gedung Putih. Untuk mengatasianya, beberapa Walikota memberlakukan jam malam.

Massa yang turun ke jalan dilaporkan telah melakukan pembakaran di atap pusat perbelanjaan, ada pula yang menembakkan senjata ke petugas, dan sekelompok orang lainnya melemparkan barang ke polisi.

Gubernur di delapan negara bagian seperti Georgia, Kentucky, Ohio, Colorado dan Tennessee, telah memanggil pasukan Garda Nasional untuk menertibkan massa.

Di Tennessee, gedung yang menampung Balai Kota Nashville dibakar. Di Washington, para demonstran membakar dan menghancurkan jendela-jendela bangunan di dekat Gedung Putih.

Sementara polisi di Indianapolis mengatakan, tiga orang telah ditembak selama kerusuhan tersebut oleh demonstran. Dan di Philadelphia, Departemen Kepolisian mengatakan setidaknya 13 petugas telah terluka selama kerusuhan tersebut.

Di Los Angeles, Walikota Eric M. Garcetti mengeluarkan jam malam, sehari setelah polisi melakukan lebih dari 500 penangkapan. Polisi menggunakan pentungan dan peluru karet untuk membubarkan massa, sedangkan Gubernur Gavin Newsom memilih untuk mengaktifkan Garda Nasional.

Di Chicago, pengunjuk rasa bentrok dengan polisi pada Sabtu (30/5/2020) sore, membakar satu bendera dan merangsek menuju Trump International Hotel and Tower.  Sekitar 3.000 orang ikut serta dalam protes tersebut. Beberapa kendaraan polisi dirusak dan meninggalkan gedung-gedung dengan coretan vandalisme.

Di San Francisco, Walikota London Breed juga menerapkan jam malam. Begitu juga di Miami-Dade County, Florida, Walikota Carlos Gimenez memerintahkan jam malam seluruh daerah mulai pukul 11 malam setelah satu mobil polisi dibakar di dekat markas besar Departemen Kepolisian Miami. Gas air mata juga digunakan untuk membubarkan kerumunan pada Sabtu malam di Jacksonville dan Orlando.

1590918576-kerusuhan-as-antara.jpg

Para pengunjuk rasa berkumpul di sekitar kantor polisi Minneapolis di Minneapolis, Minnesota, US, (28 Mei 2020). (ANTARA/REUTERS)

Di Washington, petugas Pengawal Nasional dikerahkan di luar Gedung Putih serta kebakaran terjadi di Lafayette Park, yang tak jauh dari Gedung Putih.

Di New York, ribuan demonstran turun ke jalan dan berkumpul di Harlem, Brooklyn, Queens dan di luar Trump Tower di Midtown Manhattan.

Sementara di Richmond, Virginia, dua petugas polisi di State Capitol dirawat di rumah sakit karena cedera kaki setelah dipukul oleh tongkat baseball dan botol bir oleh massa setelah sebelumnya menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa.

Kerusuhan tersebut dipicu oleh kematian George Floyd, warga Afro-Amerika, yang ditangkap petugas kepolisian di Minneapolis, Negara Bagian Minnesota pada Senin, 25 Mei 2020 lalu.

Floyd ditangkap oleh kepolisian setempat setelah diduga menggunakan uang palsu untuk membeli rokok.

Sayangnya, seorang petugas yang diketahui bernama Derek Chauvin telah menginjak bagian leher belakang Floyd menggunakan lutut.

Seorang saksi mata yang merekam kejadian tersebut telah meminta petugas kepolisian agar melepaskan Floyd yang tampak sudah kehabisan napas.

Dalam sebuah video yang beredar di masyarakat AS, Floyd yang diinjak pertugas tampak terus menerus memanggil mendiang ibunya yang meninggal sekitar satu tahun yang lalu.

1590918856-kerusuhan-MINNEAPOLIS-antara.jpg

Para pengunjuk rasa berkumpul dan melakukan pembakaran atas kematian pria Afrika-Amerika George Floyd. (ANTARA/REUTERS)

Floyd kemudian tidak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit setempat.

Kejadian tersebut kemudian menyebar luas di masyarakat melalui rekaman video serta memicu kemarahan publik.

Sejak insiden tersebut, demonstrasi hingga kerusuhan terjadi setiap malam, khususnya di Kota Minneapolis. Masyarakat banyak turun ke jalan dan menyerukan 'Justice for George'. Mereka memprotes masalah rasisme dan kekerasan yang dilakukan oleh polisi.

Menurut informasi, Derek Chauvin, polisi yang menginjak leher Floyd bersama ketiga polisi rekannya sudah dipecat. Ia bersama rekannya yang lain telah didakwa dengan pembunuhan tingkat tiga .

Chauvin juga telah dijadwalkan hadir di pengadilan Minneapolis atas kasus pembunuhan tersebut untuk pertama kalinya pada Senin (1/6/2020).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait