URnews

Kian Memanas! Putin Kerahkan Pasukan Militer Rusia ke Ukraina Timur

Rizqi Rajendra, Selasa, 22 Februari 2022 14.12 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kian Memanas! Putin Kerahkan Pasukan Militer Rusia ke Ukraina Timur
Image: Presiden Rusia Vladimir Putin mengikuti KTT G20 secara virtual di Moskow, Rusia, Kamis (26/3/2020), tentang penanggulangan pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Sputnik/Kremlin via REUTERS/pras.

Jakarta - Konflik antara Rusia dan Ukraina kian memanas, terutama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan pasukan militernya ke wilayah Ukraina Timur.

Perintah tersebut dikeluarkan pada Senin, (21/2/2022), beberapa jam setelah Putin mengakui kemerdekaan wilayah Donetsk dan Luhanks di Ukraina Timur yang dikuasai kelompok separatis pro Rusia.

Melansir Reuters, seorang saksi mata melihat sejumlah tank dan perangkat militer Rusia lainnya bergerak melalui kota Donetsk untuk "menjaga perdamaian" usai Putin mengumumkan secara resmi kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri tersebut.

"Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang seharusnya sudah dibuat sejak lama, untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk," kata Putin dikutip Reuters, Selasa, (22/2/2022).

Melalui pidatonya yang berapi-api, Putin mengatakan bahwa wilayah Ukraina Timur adalah tanah Rusia kuno, sehingga Putin menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan dua wilayah tersebut.

Pengumuman Presiden Putin itu mengundang kecaman internasional dan sanksi besar-besaran dari Amerika Serikat (AS) yang menghentikan seluruh aktivitas bisnisnya dan melarang impor semua barang dari wilayah yang dikuasai kelompok separatis pro Rusia itu.

Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan, langkah-langkah tersebut terpisah dari sanksi yang telah disiapkan AS dan sekutunya jika Rusia telah melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina.

AS menyebut jika pengerahan pasukan militer Rusia untuk menjaga perdamaian di Ukraina Timur adalah "omong kosong" dan hanya dalih untuk menciptakan invasi lebih lanjut ke Ukraina. Rusia kini telah mengumpulkan pasukan berjumlah 169.000-190.000 tentara di wilayah tersebut menurut AS.

"Konsekuensi dari tindakan Rusia akan mengerikan di seluruh Ukraina, di seluruh Eropa, dan di seluruh dunia," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.

Terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia telah menghancurkan upaya pembicaraan damai dalam menyelesaikan krisis antara kedua negara.

Zelensky menegaskan, Ukraina tidak akan memberikan wilayah timur negaranya tersebut yang kini tengah bergolak dalam ancaman invasi militer Rusia. Ia mengatakan wilayah teritorial dan kedaulatan Ukraina masih tetap sama tanpa menghiraukan deklarasi kemerdekaan dari Rusia.

"Kami berada di tanah kami, kami tidak takut terhadap apa pun dan terhadap siapa pun, kami tidak berhutang pada siapa pun, dan kami tidak akan memberikan apa pun kepada siapa pun. Dan kami yakin soal ini," pungkas Zelensky dalam keterangannya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait