URguide

Kisah Hudi Santoso, Mantan Satpam yang Raih Gelar Doktor di IPB

Shelly Lisdya, Jumat, 30 September 2022 13.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Hudi Santoso, Mantan Satpam yang Raih Gelar Doktor di IPB
Image: Hudi Santoso. (Humas IPB)

Jakarta - Memiliki karier yang cemerlang bisa terjadi kepada orang yang bersungguh-sungguh dalam menggapainya. Seperti kisah inspiratif yang dialami oleh mantan satpam ini.

Ialah Hudi Santoso yang berhasil meraih gelar doktor di Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan Institut Pertanian Bogor (IPB University). 

Hudi menjalani sidang promosi doktor beberapa waktu lalu dengan judul disertasi “Model Komunikasi Digital Desa Wisata dalam Pengembangan Kapasitas Pelaku Wisata di Kabupaten Bogor”.

Namun siapa sangka, pada 1998 lalu, Hudi pernah berprofesi sebagai anggota Satuan Pengamanan (Satpam) di IPB University. Hudi tidak pernah menyangka karier pendidikannya bisa mencapai program doktoral. 

"Saya menjadi satpam sekitar empat tahun di IPB. Persisnya ketika pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Hewan," ujar Hudi dalam keterangannya, dikutip Urbanasia, Jumat (30/9/2022).

Awalnya, pada 2000 ia mulai tergerak ingin melanjutkan kuliah. Motivasinya muncul ketika ia sering kali melihat mahasiswa hilir mudik kuliah maupun praktikum, sehingga timbul keinginan untuk melanjutkan kuliah. Ia tidak ingin kehidupannya mentok hanya menjadi satpam.

“Saya ingin ada perubahan kehidupan yang lebih baik. Saya berpikir bahwa saya masih muda, masih banyak kesempatan untuk melakukan perubahan,” ujarnya.

Saat menjadi satpam IPB University, Hudi sudah memiliki gelar ahli madya (diploma). Hingga tingkat tiga pada program sarjana di Universitas Sebelas Maret (UNS), Hudi masih bertahan menjadi satpam. 

Setelah itu, ia memutuskan berhenti menjadi satpam karena kegiatan kuliah yang mengharuskan fokus pada Praktik Kerja lapangan (PKL) dan penyelesaian studi.

"Sempat ngojek juga di IPB. Dari situ saya berpikir kalau begini terus, hidup saya stagnan, nggak ada perubahan. Alhamdulillah, diberi kemudahan. Masuk diploma, lanjut S1 di UNS Solo, kemudian lanjut lagi magister hingga doktor di IPB," kata Hudi.

Pasca lulus sarjana, Hudi dipercaya menjadi asisten dosen hingga ia diangkat menjadi dosen Sekolah Vokasi IPB University pada program studi Komunikasi.  Setelah menjadi dosen, menjadi keniscayaan baginya untuk melanjutkan hingga jenjang lebih tinggi. 

Ia lalu melanjutkan studi magister di IPB University pada Program Studi Manajemen Industri Kecil Menengah (MPI). Kini ia telah menyelesaikan program doktor pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan.

Setelah meraih pencapaian tertinggi dalam pendidikannya ini dan melalui riset doctoral yang ditekuninya, Hudi berharap ia bisa mengaplikasikan ilmu komunikasi digital di desa wisata dan lebih banyak berkiprah dalam pendidikan, riset, pengabdian masyarakat. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait