URnews

Kominfo Temukan 1.991 Isu Hoax Terkait Virus Corona

Nivita Saldyni, Kamis, 18 November 2021 20.29 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kominfo Temukan 1.991 Isu Hoax Terkait Virus Corona
Image: Ilustrasi Hoax. (kominfo.go.id)

Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebutkan ada sebanyak 1.991 isu hoax COVID-19 yang beredar di Indonesia. Jumlah tersebut ditemukan dari 5.131 postingan di media sosial sejak Januari 2020 hingga hari ini, Kamis (18/11/2021).

"Kementerian Kominfo sejak Januari 2020 sampai dengan 18 November 2021 melakukan patroli siber terhadap hoax COVID-19. Hasilnya, isu hoax COVID-19 terdapat sebanyak 1.991 isu pada 5.131 unggahan media sosial dengan persebaran terbanyak pada Facebook dengan sejumlah 4.432 unggahan," kata juru bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi dalam konferensi pers 'Menolak Hoax COVID-19', Kamis (18/11/2021) malam.

Lebih lanjut, Dedy mengatakan Kominfo telah melakukan pemutusan kepada 5.004 postingan. Kini, pihaknya tengah menindaklanjuti 127 postingan hoax lainnya.

"Untuk isu hoax vaksinasi COVID-19 terdapat 390 isu pada 2.425 unggahan media sosial dengan jumlah sebaran terbanyak pada Facebook sebanyak 2.233. Pemutusan akses telah dilakukan terhadap 2.425 unggahan tersebut," lanjutnya.

Kominfo pun menemukan hoax terkait PPKM. Jumlahnya ada sebanyak 48 isu pada 1.167 postingan media sosial dengan sebaran terbanyak di Facebook, yaitu 1.149 postingan. 

"Pemutusan akses dilakukan terhadap 1.003 unggahan dan 164 unggahan lainnya sedang ditindaklanjuti," kata Dedy.

Dedy juga mengatakan bahwa pihaknya mencatat tidak ada peningkatan isu hoax dan penurunan angka sebaran konten hoax di sosial media. Tepatnya terjadi pada tanggal 4-11 November 2021.

"Untuk isu hoax COVID-19, di minggu ini terdapat penambahan sejumlah delapan isu dan 32 unggahan hoax. Di minggu sebelumnya, pertambahan isu COVID-19 adalah sebanyak 12 isu dan 34 unggahan hoax," jelasnya.

Dalam kurun waktu yang sama, terdapat penambahan delapan isu dan 27 postingan hoax terkait vaksinasi COVID-19. Sementara di minggu sebelumnya, pertambahan isu hoax vaksinasi COVID-19 tercatat sebanyak delapan isu dan 32 postingan.

Lalu terkait PPKM, Dedy mengatakan pihaknya mencatat tak ada pertambahan isu hoax terkait PPKM pada minggu ini. Namun, ada penambahan 27 postingan hoax.

"Di minggu sebelumnya, tidak ada pertambahan isu (hoax) PPKM namun terdapat pertambahan konten sebanyak 30 unggahan hoax," imbuh Dedy.

Adapun beberapa contoh isu hoax sepanjang seminggu terakhir dari total 16 isu konten hoax yang bertambah sejak tanggal 11 - 18 November 2021 diantaranya disinformasi terkait poster COVID-19 yang mengajak para orangtua untuk menyumbangkan organ anak-anak mereka pada 12 November 2021. Padahal poster itu, kata Dedy, merupakan hasil alterasi dan tak benar sama sekali.

Selain itu Dedy juga menyebut berita Jepang yang memutuskan untuk menghentikan program vaksinasi COVID-19 dan memilih ivermectin sebagai obat yang dapat menghentikan penyakit COVID-19 dalam semalam juga beredar pada tanggal yang sama. Padahal itu adalah berita palsu.

Lalu pada tanggal 13 November 2021, kembali beredar sebuah postingan hoax di Facebook. Dalam postingan itu mengklaim bahwa orang yang disuntik vaksin cenderung mengalami perubahan mental dan fisik. Pada saat itu juga muncul video di media sosial dengan narasi yang mengklaim bahwa tes swab COVID-19 adalah vaksinasi yang terselubung.

Sedangkan pada 16 November 2021, isu yang beredar adalah istri CEO Pfizer, salah satu perusahaan manufaktur vaksin COVID-19 meninggal dunia akibat komplikasi vaksin.

"Pandemi masih ada, virus pun masih mengintai kita semuanya. Namun dengan menghentikan persebaran hoax COVID-19, melakukan literasi digital, semangat melakukan vaksinasi, serta melakukan protokol kesehatan, bersama kita mampu menekan persebaran COVID-19 ini," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait