URnews

Kondisi Psikologis Siswi SD Korban Penganiayaan di Malang Membaik

Nivita Saldyni, Jumat, 26 November 2021 11.35 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kondisi Psikologis Siswi SD Korban Penganiayaan di Malang Membaik
Image: Ilustrasi penganiayaan (Pixabay/geralt)

Malang - Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Kementerian Sosial (Kemensos) terus melakukan pendampingan dan asesmen kepada HN (13), siswi SD di Malang yang menjadi korban pemerkosaan dan penganiayaan. Tim Sakti Peksos Kemensos pun melaporkan kondisi psikologis HN mulai membaik.

"Alhamdulillah, kondisi psikologis HN lebih tenang, sudah lebih bergembira. Kedekatan yang kami bangun tampaknya membawa hasil," kata Sakti Peksos Ajeng Rahayu Prastiwi dikutip dari keterangan resminya, Jumat (26/11/2021).

Ajeng pun mengatakan bahwa sejak kasus ini berkembang Kemensos melalui Sakti Peksos langsung bergerak cepat, sesuai dengan instruksi Menteri Sosial Tri Rismaharini. Kini, HN sendiri telah berada di bawah pengawasan penuh dan pendampingan dari Unit Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (PPSPA) Bima Sakti di Kota Batu, Jawa Timur.

Sementara itu Diamira, Pekerja Sosial di Balai Antasena Magelang menambahkan bahwa pihaknya terus membangun kedekatan dengan HN. Tim pendamping juga turut memberikan penguatan sosial emosional kepada korban dan keluarganya.

“Kami juga melakukan pendekatan persuasi dengan ibu korban dengan tujuan agar komunikasi dan hubungan emosional ibu-anak makin baik dan memperkuat motivasi anak menghadapi pemeriksaan,” kata Diamira.

"Dengan berbagai terapi, kini korban sudah bisa berkomunikasi dengan baik walau masih menyisakan trauma terhadap para pelaku. Korban juga telah mulai terbiasa dengan kedatangan orang yang ikut membantu korban dalam kasus ini,” jelasnya lebih lanjut.

Kendati demikian, Diamira mengatakan bahwa HN masih perlu waktu istirahat dan juga pengobatan lebih lanjut. Pasalnya, ia masih mengeluh sakit di sejumlah bagian.

"Korban masih mengeluhkan rasa sakit di kepala dan perut. Korban memerlukan waktu istirahat yang cukup dan pengobatan lebih lanjut. Saat ini dia telah merasakan kenyamanan di unit PPSPA Bima Sakti Kota Batu," ungkapnya.

Ia pun memastikan bahwa HN mendapatkan bantuan dari terkait kebutuhan pokok dari PPSPA Batu. Kemensos juga memastikan memberikan bantuan Atensi kepada korban, sesuai dengan hasil asesmen.

Bersiap untuk Proses BAP

Diamira mengatakan hari ini Tim Balai Antasena bekerjasama dengan Sakti Peksos dan Dinas Sosial Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) untuk mempersiapkan proses BAP ketiga. Tim pendamping bakal melakukan asesmen dan mendampingi HN dalam proses BAP di Polres Kota Malang.

Bukan hanya itu, tim pendamping juga berencana melakukan koordinasi dengan Polres Malang untuk memberikan rekomendasi terhadap pelaku sebelum P21. Pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Kepala Unit PPA Polres Malang Kota terkait pendampingan dan kemungkinan proses rehabilitasi terhadap pelaku anak.

“Tim berencana melakukan berkoordinasi dengan Kepala Unit PPA Polres Malang Kota terkait pendampingan dan kemungkinan proses rehabilitasi pelaku anak di Balai Antasena,” kata Diamira.

Sebelumnya, ada enam anak pelaku dalam kasus ini yang ditahan di Polresta Malang. Mereka terdiri dari empat orang pelaku perempuan dan dua orang pelaku laki-laki. Sementara itu polisi juga telah mengembalikan empat anak saksi ke keluarga untuk.

“Anak yang berperan sebagai pelaku sebagian besar merupakan anak jalanan dan juga anak yang tidak memiliki aktivitas produktif sehari-harinya. Dari enam yang ditahan, dua anak pelaku masih berstatus pelajar," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait