URnews

Kronologi Temuan Kasus Varian Omicron Pertama di Jatim

Nivita Saldyni, Senin, 3 Januari 2022 19.18 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kronologi Temuan Kasus Varian Omicron Pertama di Jatim
Image: Ilustrasi Omicron (Reuters via Antara)

Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) lewat Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim mengumumkan temuan kasus pertama COVID-19 varian B.1.1.529 (Omicron), Minggu (2/1/2022). Kasus itu ditemukan pada warga Surabaya yang baru saja berlibur ke Bali.

“Dinkes Jatim telah mendeteksi seorang pasien terkonfirmasi Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan whole-genome sequencing (WGS) yang keluar pada tanggal 2 Januari 2022,” kata Kepala Dinkes Jatim, Erwin Astha Triyonno dalam keterangan resmi yang diterima Urbanasia pada Senin (3/1/2022).

Lebih lanjut, Erwin mengungkap bahwa kasus pertama itu ditemukan pada warga berinisial TYC yang sempat berlibur bersama suaminya ke Bali menggunakan kendaraan pribadi. Mereka berlibur selama lima hari, mulai 20 Desember 2021 lalu.

Pasien Sempat Keluhkan Sakit Tenggorokan Usai Pulang Liburan

Erwin mengatakan, selama lima hari di Bali TYC mengunjungi beberapa tempat. Namun yang bersangkutan dipastikan patuh menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"TYC selama berlibur mulai tanggal 20 Desember 2021 ke tempat wisata tersebut selalu patuh dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi," kata Erwin.

"Namun sepulang dari perjalanan wisatanya (25/12/2021), TYC mengalami keluhan pada tenggorokan yaitu merasakan seperti ada lendir," imbuhnya.

Kemudian TYC memutuskan untuk memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit pada 28 Desember 2021. Saat itu ia disarankan untuk melakukan swab RT-PCR.

"Pada hari itu juga TYC melakukan swab RT-PCR dan hasilnya positif dengan CT Value 26. Setelah mengetahui hasil swab TYC keluar, suaminya yang berinisial SJJ langsung melakukan swab RT-PCR dan hasilnya negatif," sambungnya.

Kemudian pada 30 Desember 2021, hasil S-gene Target Failure  (SGTF) TYC positif varian K417N (Delta Plus) dan Probable Varian Omicron.

Akhirnya TCY diarahkan untuk melakukan isolasi di sebuah rumah sakit Surabaya sembari menunggu hasil WGS-nya keluar. 

Lacak Kontak Erat, Dinkes Temukan Satu Anggota Keluarga Pasien yang Positif COVID-19

Mendapati hal itu, Erwin mengatakan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.

Kemudian, Dinkes Surabaya langsung berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk melakukan tracing dengan melakukan swab RT-PCR pada kontak erat pasien TYC.

Total yang menjalani tracing ada 19 kontak erat yang diperiksa. Hasilnya satu kontak erat serumah negatif, empat kontak erat keluarga dengan hasil satu positif (berinisial TGO) dan tiga lainnya negatif, serta 10 kontak erat tetangga dengan hasil negatif.

Erwin mengatakan bahwa kontak erat pasien TYC telah melakukan karantina di rumah selama 14 hari sejak 28 Desember 2021.

Puskesmas dan Satgas COVID-19 wilayah setempat yang melakukan pengawasan pun memastikan seluruh kontak erat melaksanakan karantina dengan disiplin. 

Kondisi Pasien Baik dan Tak Ada Keluhan

Erwin mengatakan bahwa kondisi TGO dan TYC dalam keadaan baik dan tak ada keluhan.

TGO diketahui menjalani isolasi mandiri di rumah yang berbeda dengan keluarga lainnya dan masih dalam pengawasan yang ketat oleh puskesmas dan Satgas COVID-19 wilayah setempat. Sementara TYC masih menjalani isolasi di rumah sakit.

“Dengan ditemukannya kasus Omicron tersebut, Dinkes Jatim melakukan koordinasi dengan Dinkes Surabaya untuk pelaksanaan surveilans ketat pada kasus sesuai protokol penanganan varian Omicron, lalu memastikan pelaksanaan pemantauan karantina pada kontak erat dilakukan sampai tuntas serta memastikan pelaksanaan swab ulang kepada seluruh kontak erat yang teridentifikasi dengan metode RT-PCR," jelasnya panjang lebar.

Adanya temuan ini, Erwin menghimbau seluruh masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang. Menurutnya yang terpenting untuk dilakukan saat imi adalah mempercepat vaksinasi COVID-19, terutama untuk kelompok rentan dan lansia.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tak bepergian ke luar daerah jika tidak mendesak. Termasuk juga menerapkan protokol kesehatan 5M dan memperkuat 3T.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait