URnews

Luhut Janji Bakal Kaji Ulang Rencana Tarif Candi Borobudur untuk Turis Lokal

Nivita Saldyni, Senin, 6 Juni 2022 16.07 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Luhut Janji Bakal Kaji Ulang Rencana Tarif Candi Borobudur untuk Turis Lokal
Image: Luhut Binsar Pandjaitan di kawasan Candi Borobudur (Foto: Dok. Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi RI)

Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan rencana kenaikan tarif untuk naik ke area stupa Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu untuk turis lokal masih belum final. Ia menyebut rencana itu masih akan dibahas dan diputuskan oleh Presiden di minggu depan.

Dalam keterangan resminya, Luhut mengaku dia menyadari adanya kekhawatiran dan masukan dari masyarakat soal tingginya tarif naik ke Candi Borobudur untuk turis lokal. Untuk itu ia berjanji bakal mengkaji ulang terkait penetapan harga tersebut.

“Saya mendengar banyak sekali masukan masyarakat terkait dengan wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Karena itu nanti saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan,” ungkap Luhut seperti dikutip dari keterangannya, Senin (6/6/2022).

“Saya sampaikan terima kasih kepada semuanya atas perhatian yang begitu besar kepada warisan budaya kebanggaan kita semua ini,” sambungnya.

Sementara soal tarif naik ke area stupa Candi Borobudur bagi turis asing, Luhut menegaskan tak ada perubahan. Harganya sesuai dengan yang disepakati bersama, yaitu menjadi US$ 100. Begitu pula untuk pelajar, sesuai rencana tarifnya yaitu Rp 5.000 per siswa.

Ia pun memastikan tarif masuk ke kawasan Candi Borobudur tak akan berubah, tetap Rp 50 ribu. Ia juga mengaku pihaknya tengah mempertimbangkan untuk menyediakan tarif khusus bagi warga Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Namun yang pasti, rencananya seluruh calon turis yang akan mengunjungi Candi Borobudur wajib melakukan reservasi online. Hal ini agar pengelola bisa mengatur aliran pengunjung.

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan rencana pembatasan kuota pengunjung dan kenaikan tarif untuk naik ke area stupa Candi Borobudur ini merupakan upaya Pemerintah untuk menjaga Candi Borobudur sebagai warisan budaya kita.

“Candi Borobudur itu kan cagar budaya Indonesia yang ditetapkan sebagai situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Dengan relief yang sarat makna, khususnya bagi umat Buddha dan kita umat manusia, penting bagi kita semua memberi perhatian khusus untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara tersebut,” bebernya.

Terlebih hasil kajian dari berbagai ahli menyebut kondisi situs bersejarah itu saat ini mulai mengalami pelapukan. Belum lagi perubahan iklim, erupsi gunung berapi, hingga gempa bumi juga menjadi tantangan tersendiri bagi bangunan bersejarah ini.

“Silahkan cek atau tanya ke teman-teman pengelola di sana. Belum lagi perilaku pengunjung yang suka melakukan vandalisme, menyelipkan benda tertentu di sela-sela batu candi, membuang sampah sembarangan, dan yang lebih parah adalah tidak bisa menghargai Candi Borobudur sebagai situs umat Buddha. Ini semua kan perlu penanganan khusus,” bebernya.

“Sebagai bangsa yang kaya dengan budaya, kita tentu tidak mau dianggap tidak bisa menjaga kelestarian warisan budaya kita sendiri. Jadi memang diperlukan treatment khusus untuk mewujudkan upaya itu,” pungkas Luhut. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait