URnews

Manjakan Disabilitas, DTKJ Dorong Layanan Transpotrasi Jakarta Berkeadilan

Anisa Kurniasih, Rabu, 26 Agustus 2020 16.38 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Manjakan Disabilitas, DTKJ Dorong Layanan Transpotrasi Jakarta Berkeadilan
Image: Ilustrasi gerbong MRT https://www.instagram.com/mrtjkt

Jakarta - Layanan transportasi Jakarta menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat luas untuk mendukung berbagai aktivitas termasuk bagi para disabilitas.

Untuk itu, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Harris Muhamadun menyampaikan, sudah saatnya layanan transportasi Jakarta yang berkeadilan bukan hanya memenuhi kebutuhan kalangan disabilitas tapi justru melampui ekspektasi mereka.

"Transportasi Jakarta selain harus lebih maju dan modern tapi juga berkeadilan dan mampu melayani kebutuhan kalangan disabilitas jauh dari ekspektasi mereka," kata Harris saat diskusi kelompok terfokus (FGD) secara daring di Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Menurutnya, saat ini fokus dari DTKJ adalah menyoroti sudah berapa persen sarana dan prasarana transportasi yang memenuhi standar kaum disabilitas.

"Kami sedang menghitung dan memperbaharui data tentang berapa persen trotoar, jumlah bus atau kereta api dan halte yang sesuai spesifikasi yang menjadi ekspektasi kaum disabilitas dan mendorong para penyelenggara mewujudkannya sesegera mungkin", jelas Ketua Litbang DTKJ, Prof. Leksmono Suryo Putranto dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu pemprov DKI telah berusaha menyediakan beberapa sarana dan prasarana bagi kalangan disabilitas loh guys.

"Kami telah sediakan beberapa prasarana seperti parkir disabilitas, ramp disabilitas, jalur pemandu, toilet disablitas di terminal AKAP dan dalam kota serta penyediaan kursi roda," papar Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, Susilo.

1587037493-ilustrasi-kereta-pixabay.jpgSumber: Ilustrasi penumpang KRL. (Pixabay)

Bahkan, Susilo menambahkan, teman-teman disabilitas bisa meminta stiker khusus terkait aturan ganjil-genap.

Sementara itu Junaedy Nelman, Kepala Bidang Kelengkapan jalan Dinas Bina Marga mengingatkan, sesuai peraturan dan undang-undang, trotoar hanya ditujukan bagi para pejalan kaki. Meskipun faktanya trotoar dikeluhkan karena dipakai sebagai tempat berjualan dan dilintasi oleh kendaraan bermotor.

Sedangkan pihak TransJakarta mengakui pihaknya masih terus mengejar semua halte memiliki aksesibilitas yang baik untuk kalangan disabilitas.

"Kami akui dari 240 halte TransJakarta baru 67 halte yang ramah pada disabilitas," ungkap Bano Yogaswara Plt kadiv integrasi angkutan PT TransJakarta.

Ia menambahkan, saat ini pihak TransJakarta telah melengkapi layanannya dengan stiker rute, pengumuman via suara (voice announcer), kursi khusus prioritas, hingga bentuk bus metro trans low deck sebanyak 289 unit.

Bano juga menyampaikan, TransJakarta menyiapkan layanan khusus bagi kalangan disabilitas dengan nama TJ cares loh. Terdapat 26 armada yang dapat dinikmati melalui order sehari sebelumnya.

Selama tahun 2019 setidaknya sudah ada 51 ribu pelanggan disabilitas yang terlayani. Bano juga menyampaikan kebutuhannya agar TJ Cares dibebaskan dari aturan ganjil-genap yang langsung ditanggapi pihak polda Metro Jaya.

"Kami akan koordinasikan di lapangan," ucap AKBP Herman kasubdit Kamsel Dirlantas Polda Metro Jaya yang juga merangkap sebagai anggota DTKJ.

Meski begitu, rupanya bagi para sahabat disabilitas, aksesibilitas yang cukup baik adalah di layanan MRT.

"Di MRT kami sudah siapkan pintu penumpang yang lebar di lokasi pemeriksaan tiket yang bisa dilewati kursi roda, ruang khusus kursi roda di dalam kereta, elevator khusus disabilitas, layar informasi untuk tuna rungu, hingga tanda khusus sebagai penumpang prioritas," terang Muhammad Effendi dari PT MRT Jakarta.

Nah, rencananya, DTKJ pada 3 Desember 2020 akan menggelar acara penghargaan bagi para penyelenggara transportasi terbaik sebagai penyedia sarana prasarana bagi kalangan disabilitas.

Seperti diketahui, pada FGD kali ini, terungkap sejumlah keluhan terkait trotoar yang perlu agak ditinggikan, perpanjangan SIM D bagi penyandang disabilitas tuli, perpanjangan kartu gratis TransJakarta bagi kalangan disabilitas, penertiban trotoar yang digunakan untuk berjualan, gap antara lantai halte dan bis TransJakarta yang terlalu jauh, ramp terjal di stasiun Bojonggede, pengadaan lift untuk stasiun kereta yang sudah ada underpass nya, trotoar di kawasan Kramat Jati dan lain-lain.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait