URtech

Mark Zuckerberg Kini Panggil Karyawan dengan Julukan 'Metamate'

Shinta Galih, Rabu, 16 Februari 2022 15.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mark Zuckerberg Kini Panggil Karyawan dengan Julukan 'Metamate'
Image: CEO Facebook Mark Zuckerberg (Mark Zuckerberg/Instagram)

Jakarta - Karyawan Meta kini punya julukan baru. Sang bos, Mark Zuckerberg, memanggil mereka dengan 'Metamate'.

Tidak hanya Facebook, sebutan 'Metamate' juga berlaku untuk karyawan Instagram dan WhatsApp.

Dalam sebuah posting Facebook baru-baru ini, Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaan mengubah serangkaian nilai untuk mencerminkan pertumbuhan perusahaan dan fokus baru pada Metaverse. 

Pembaruan tersebut mengubah 'bergerak cepat' menjadi 'bergerak cepat bersama', 'berani' menjadi 'membangun hal-hal luar biasa' dan menambahkan 'fokus pada dampak jangka panjang' ke daftar nilai.

Tak hanya 'terbuka', Meta menambahkan 'hidup di masa depan' dan 'terus terang dan hormati rekan kerja Anda' ke dalam daftar. Zuckerberg juga mengubah 'Newsfeed' menjadi 'Feed'.

"Kami menulis nilai perusahaan kami saat ini pada tahun 2007," kata Zuckerberg dalam posting tersebut.

"Mereka sangat tahan lama, tetapi banyak yang telah berubah selama ini. Kami sekarang adalah perusahaan terdistribusi. Kami memiliki komunitas global dan dampak yang luas. Dan kami sekarang adalah perusahaan Metaverse, membangun masa depan koneksi sosial," kata dia.

Di bagian akhir, Zuckerberg menambahkan 'Meta, Metamates, Me' ke dalam daftar, mendorong rebranding Metaverse perusahaan satu langkah lebih jauh. Dia mengatakan yang satu ini berkaitan dengan rasa tanggung jawab yang mereka miliki untuk kesuksesan kolektif dan satu sama lain sebagai rekan satu tim.

Dalam sebuah tweet, kepala teknologi Facebook Andrew Bosworth mengatakan bahwa pepatah 'Meta. Metamate. Me' mengambil referensi dari slogan Angkatan Laut yang telah digunakan Instagram, yakni 'Ship, Shipmates, Self'.

Tweet-nya juga mengatakan bahwa istilah 'metamates' diciptakan oleh cendekiawan Douglas Hofstadter setelah seorang karyawan menghubunginya untuk mendapatkan ide.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait