URguide

Mengenal Hybristophilia, Ketertarikan Seksual pada Pelaku Kriminal

Alfian Muntahanatul Ulya, Rabu, 2 November 2022 16.03 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Hybristophilia, Ketertarikan Seksual pada Pelaku Kriminal
Image: Ilustrasi Seseorang dengan Hybristophilia. (Pexels)

Jakarta - Jika kamu telah menonton film dokumenter tentang Ted Bundy, mungkin pernah terlintas dalam pikiran mengapa begitu banyak wanita yang terobsesi dengannya, yang jelas-jelas adalah pembunuh berantai?

Kondisi psikologis ini bisa disebut juga hybristophilia, kelainan seksual yang jarang ditemui.

Melansir Exploring Your Mind, hybristophilia merupakan situasi di mana seseorang memiliki ketertarikan seksual pada seseorang yang berbuat kriminal, seperti pembunuh atau pemerkosa.

Biasanya hybristophilia ini diderita oleh kebanyakan wanita. Dalam beberapa kasus, orang-orang ini justru akhirnya menjalin hubungan dan bahkan menikahi para penjahat tersebut. Meski jika dipikir secara logis, memilih orang seperti itu untuk dijadikan pasangan adalah hal yang sulit dipahami.

Lebih jauh, kelainan seksual ini ditemukan oleh seorang psikolog Selandia Baru bernama John Money pada 1950-an. Dia mengatakan kecenderungan ini terlihat pada perempuan heteroseksual.

Hybristophilia bukanlah gangguan mental resmi yang bisa didiagnosa secara manual saat ini. Namun, orang menganggapnya sebagai jenis parafilia, karena beberapa dari mereka merasa lebih bergairah saat berhubungan seks dengan seorang penjahat.

Ada dua jenis hybristophilia, yaitu:

1. Hybristophilia Pasif

Bagi seorang penderita hybristophilia pasif, mereka memang terobsesi untuk menjalin hubungan dengan para penjahat ini, namun tidak memiliki keinginan untuk terlibat dalam agenda kriminal yang dilakukan oleh pelaku kejahatan tersebut. 

Wanita-wanita ini biasanya hanya delusional tentang apa saja yang dilakukan penjahat. Mereka akan berpikir seolah diri mereka adalah seseorang yang spesial bagi penjahat itu meski kekasih mereka mungkin telah membunuh banyak orang, tapi dia tidak akan pernah menyakitinya.

2. Hybristophilia Agresif

Jenis yang satu ini sangat bertolak belakang dengan hybristophilia pasif. Penderita kelainan seksual ini cenderung bersedia untuk membantu kekasihnya dalam melancarkan aksi kriminalnya. Entah terlibat secara langsung saat membunuh, atau hanya sekadar menyembunyikan fakta kekasihnya telah berbuat kriminal.

Mereka tertarik karena tindakan kekerasan pasangan mereka dan ingin menerima cinta darinya, namun tidak dapat memahami bahwa kekasih mereka adalah psikopat yang memanipulasi mereka.

Sementara itu, hingga saat ini belum ada terapi yang ampuh untuk mengatasi parafilia jenis ini. Kecuali jika penyimpangan daya tarik seksual ini telah memiliki dampak negatif, pengobatan seperti teknik kognitif mungkin diperlukan untuk membantu mencegahnya.

FYI, parafilia sendiri adalah perilaku atau impuls seksual abnormal yang ditandai dengan fantasi seksual yang intens dan dorongan yang terjadi berulang. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait