URguide

Mengenal Istilah 'Beauty Privilege' dan dampaknya untuk Perempuan

Shelly Lisdya, Jumat, 19 November 2021 20.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Istilah 'Beauty Privilege' dan dampaknya untuk Perempuan
Image: Bunga untuk kecantikan. (Freepik/valuavitaly)

Jakarta - Tak sedikit yang menilai jika kecantikan adalah privilege, sehingga masing-masing individu akan berlomba-lomba untuk merubah penampilan.

Hanya saja, dari banyak kasus, jika 'beauty privilege' ini ditemukan diskriminasi berdasarkan penampilan setiap individu. 

Seperti misalnya dalam kajian Sosiolog Universitas Indonesia, Ida Ruwaida yang menyebut ada beberapa dampak dari beauty privilege. Pertama adalah bisa menjadi bumerang bagi perempuan yang menyebut mereka hanya akan dijadikan objek seksual oleh kaum tertentu.

"Dalam kajian saya, beauty privilege tidak bisa dilepaskan dengan konteks konstruksi yang mendefinisikan kita tentang seksualitas. Ada dampak positif dan negatif, tetapi untuk konteks ini perempuan akan dijadikan objek seksual," katanya dalam  live Instagram UR Life bersama Urbanasia, Jumat (19/11/2021).

Kemudian, perempuan yang tidak memiliki beauty privilege dikatakan Ida, akan terus mengejar standar kecantikan.

"Beauty itu kan sebetulnya memang sesuatu hal yang dalam tanda kutip itu sesuatu hal yang anugerah ya bisa disebut sebagai itu. Tetapi sekarang banyak kasus-kasus perempuan yang mengejar supaya bisa tampil cantik yang kemudian mengobjektifikasi dirinya sendiri itu yang sebetulnya jadi persoalan," lanjut Ida.

"Jadi beberapa kajian ataupun pengamatan itu yang saya lihat ya seperti itu," ungkapnya.

Sementara itu, psikolog Cania Mutia mengatakan, jika kecantikan seseorang bukan hanya dari parasnya saja, melainkan dari dalam diri individu itu.

"Untuk itu cantik saja nggak cukup, kita butuh banget yang nanya otak untuk berpikir dan kepribadian yang baik. Jadi misalkan ada orang yang terlahir dengan kecantikan itu adalah luar biasa, tapi kecantikan dalam proses bukan cara instan," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait