URguide

Mengenal Tren Great Resignation di Dunia Kerja, Apa Itu?

Shelly Lisdya, Selasa, 30 November 2021 15.48 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Tren Great Resignation di Dunia Kerja, Apa Itu?
Image: Ilustrasi karyawan kantor (Freepik/drobotdean)

Jakarta - Tren berhenti kerja (resign) kini makin marak, terlebih di situasi pandemi COVID-19 yang membuat individu memutuskan untuk melepas pekerjaannya.

Seperti di Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang pendudukanya tengah mengikuti tren Great Resignation. Bahkan, di AS lebih dari empat juta orang Amerika berhenti dari pekerjaan mereka pada September 2021. Jumlah tersebut yakni mencapai 3 persen dari populasi pekerja AS. 

Baru-baru ini misalnya, Jack Dorsey secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Twitter. Sang penggantinya adalah Parag Agrawal yang saat ini menjabat sebagai Chief Technology Officer (CEO).

"Saya telah memutuskan untuk meninggalkan Twitter karena saya yakin perusahaan ini sudah siap untuk meninggalkan para pendirinya. Saya sangat percaya pada Parag. Ini saatnya dia memimpin," tulis Dorsey dalam surat yang dibagikan ke karyawan, dikutip dari Twitter resminya, Selasa (30/11/2021). 

Dorsey menegaskan kalau sekarang waktu yang tepat untuk meninggalkan media sosial yang dibangunnya 16 tahun lalu itu.

"Banyak orang membahas soal pentingnya sebuah perusahaan dipimpin oleh pendirinya. Saya sendiri sangat yakin bahwa hal itu akan sangat mengekang dan merupakan penyebab kegagalan," kata Dorsey.

Sementara di Inggris, pada Agustus lalu, jumlah lowongan kerja bahkan melampaui satu juta pekerjaan dan memecahkan rekor untuk pertama kalinya. Menurut studi Microsoft, ada 41 persen tenaga kerja global yang berencana pindah kantor pada tahun depan.

Mengutip dari Bloomberg, Great Resignation atau yang disebut big quit merupakan fenomena resign yang dilakukan banyak pekerja secara hampir bersamaan. Pandemi COVID-19, sering kali dianggap sebagai alasan.

Istilah Great Resignation dicetuskan oleh Profesor manajemen dari Texas A&M University, Anthony Klotz. Menurut Klotz, seperti dikutip Bloomberg, fenomena ini merupakan akibat dari pandemi COVID-19. Pada masa itu, banyak orang yang mulai merencanakan ulang tujuan hidup, termasuk dalam bekerja. 

Great Resignation adalah ide yang diajukan oleh Profesor Anthony Klotz dari Texas A&M University yang memprediksi sejumlah besar orang meninggalkan pekerjaan mereka setelah pandemi COVID berakhir dan kehidupan kembali "normal". 

Sementara itu, perusahaan memiliki rekor jumlah posisi terbuka di AS, dan untuk mengeksplorasi apa yang mendorong perubahan baru-baru ini. 

Ian Cook dan timnya telah menganalisis lebih dari sembilan juta catatan karyawan di empat ribu perusahaan global mengungkapkan dua tren, yakni pengunduran diri tingkat tertinggi di antara karyawan karier menengah dan tingkat pengunduran diri tertinggi di industri teknologi dan perawatan kesehatan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait