URstyle

Menkes Prediksi Puncak Kasus COVID-19 Terjadi Minggu Depan

Annisa Tiara Jelita, Sabtu, 26 November 2022 10.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Menkes Prediksi Puncak Kasus COVID-19 Terjadi Minggu Depan
Image: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Dok. BNPB)

Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau seluruh masyarakat untuk bersiap-siap dalam menghadapi puncak peningkatan kasus COVID-19 yang kemungkinan akan terjadi dalam waktu sepekan ke depan.

Budi meminta agar pemerintah terus melakukan pemantauan terhadap tren kasus COVID-19 di Indonesia dan seluruh Indikatornya.

“Kita sudah monitor secara daily (harian), harusnya kalau feeling saya kita akan mencapai puncaknya antara satu atau dua pekan ke depan. Kemungkinan puncaknya itu akan tercapai,” ujar Budi, dilansir dari ANTARA, Sabtu (26/11/2022).

Sejak varian XBB dan BQ.1 masuk ke Indonesia, terlihat bahwa jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 semakin banyak dan hal ini tentunya harus diwaspadai.

Dengan adanya dua varian tersebut, Budi memperkirakan akan ada 10.000 hingga 15.000 kasus yang terjadi per harinya. Jumlah tempat tidur pada rumah sakit diketahui lebih rendah dibandingkan dari dampak varian-varian sebelumnya.

Melalui sero survey, pemerintah dapat mengetahui jangka waktu antibodi masyarakat akan mengalami penurunan dan di daerah mana saja yang perlu diberlakukan booster.

Untuk Indonesia, antibodi masyarakatnya dinilai sangat tinggi, sehingga tidak terlalu terdampak gelombang COVID-19 seperti yang terjadi di negara lain.

“Kita punya datanya by name by address sekarang untuk 205 juta dari populasi kita, kita bisa prediksi di daerah mana kita harus memberikan booster,” ucap Budi.

Indonesia harus berusaha untuk menjaga jumlah kasus seperti saat ini sampai dua pekan ke depan, agar masyarakatnya tidak menghadap gelombang COVID-19 yang dapat menghambat segala aktivitas dan menghambat perekonomian negara.

Diketahui per tanggal (25/11/2022) terdapat 6.640.624 kasus dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 6.752. Tambahan pada kasus kematian mencapai 35 kasus, sehingga total kasus menjadi 159.000.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait