Kritik Anies soal Banjir, Giring Malah Kena Semprot Pasha ‘Ungu’

Jakarta - Banjir yang merendam ibukota pada akhir pekan membuat gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat banyak kritikan dari sejumlah pihak termasuk Plt ketua umum PSI Giring Ganesha.
Melalui Instagram pribadinya, mantan vokalis Nidji itu menyebut jika Anies tak pernah serius menangani banjir selama tiga tahun menjabat.
Namun, kritikan pedas Giring untuk Anies rupanya menjadi perhatian Sigit Purnomo Said atau Pasha ‘Ungu’.
Sebagai artis yang juga mantan walikota Palu, Pasha pun balik memberi komentar pedas di unggahan Giring.
Pasha mengatakan jika mengelola pemerintahan tidak segampang orang mengkritik. Ia pun balik bertanya apakah Giring sudah pernah memimpin sebuah daerah bahkan kelurahan. Pasha merasa apa yang disampaikan Giring terlalu kerdil.
Adu argumen di Instagram tersebut akhirnya ramai diperbincangkan di Twitter. Sudah ada lebih dari lima ribu cuitan soal Giring hingga berita ini ditulis.
Berikut kutipan lengkap unggahan Giring yang mengkritik kinerja Anies Baswedan dalam menangani banjir:
“Mas Gubernur @aniesbaswedan jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman. Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal. Artinya banjir terjadi karena Mas Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya.
Selama tiga tahun terakhir Mas Anies tidak pernah serius mengatasi banjir selain itu Mas Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta.
Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Mas Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan sementara normalisasi sungai dihapuskan.
Selain itu, menjelang musim hujan, tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.
Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir. Padahal anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua.
"Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga. Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas. Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan.” tutur Giring.
Kemudian, tulisan tersebut pun dibalas secara panjang lebar oleh Pasha, seperti berikut:
Sumber: Pasha Ungu (@pashaungu_vm/Instagram)
“Saudaraku bro @giring yang terhormat.. saya izin komen di laman pa Plt.ketum psi.. judgement bro ketum terkait kapabilitas pa gub @aniesbaswedan yang bro anggap tidak mampu mengelola Jakarta saya kira terlalu naif dan kerdil..
Mengelola Jakarta tidak semudah bro mengkritik di medsos.. bahwa Pemda DKI Jakarta perlu memberikan ekstra perhatian khusus terkait program penanganan banjir berikut how to solve the problem kita sepakat,bahkan bila perlu ada tim satgas banjir yg dibentuk dalam mengantisipasi kejadian banjir yang terus berulang hampir setiap tahunnya..pemerintah bekerja berdasarkan prinsip kebutuhan yang dilaksanakan by sistem,by regulasi dan anggaran yang sudah di poskan di setiap opd2 terkait..
Saran bagi saudara2ku yang duduk di DPRD DKI Jakarta termasuk kader partai #PAN yang duduk di parlemen DKI untuk buka kembali blue print perencanaan pembangunan ibukota Jkt sejak zaman Belanda yang mana saya yakin semuanya sudah tertuang di dalamnya termasuk jawaban persoalan bagaimana agar Jakarta tidak ‘lagi’ banjir..
Kata kapabilitas yg bro sampaikan ini sangat ‘bias’ dan tidak tepat sebab persoalan Jakarta tidak hanya banjir.. hari ini ada pandemi,ada persoalan kemiskinan baru dampak dari pandemi ada persoalan pemulihan ekonomi ada persoalan pembangunan juga pembenahan serta dekorasi kota yang jg tidak bisa ditinggalkan begitu saja..
Semua harus diselesaikan setidaknya secara linier/paralel.. kalau kemudian persoalan banjir melahirkan pendapat terkait kapabilitas secara menyeluruh saya pribadi tidak sepakat.. selaku pemimpin partai di Republik ini sejatinya saudaraku giring harus lebih bijak melihat situasi bangsa kita yang sedang ‘sakit’ & ‘sulit’..
Setidaknya narasi yang dibangun harusnya menenangkan tidak ‘meresahkan’ apalagi sampai ke persoalan penilaian ketidakmampuan seseorang..
Pasha juga menanyakan ke Giring apakah pernah punya pengalaman dalam mengelola pemerintahan di lingkungan kecil seperti kelurahan.
"Bukankah bro giring pun tidak dalam kapasitas menilai seperti itu..? apakah bro giring sudah pernah teruji mengelola sebuah kota/daerah atau bahkan kelurahan..? mohon maaf kalau saya keliru berpendapat bro ketum.. salam millenial! hidup PSI!salam hormat saya -pasha- ketua DPP PAN..” tutup Pasha.