URnews

Mengenal Sejarah dan Asal Usul Adanya THR di Indonesia

Shelly Lisdya, Sabtu, 23 April 2022 12.09 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Sejarah dan Asal Usul Adanya THR di Indonesia
Image: Ilustrasi Tunjangan Hari Raya. (iStock)

Jakarta - Lebaran identik dengan Tunjangan Hari Raya (THR). Perusahaan pun wajib membayarkan THR kepada pekerja/buruh menjelang hari raya Idul Fitri.

THR selalu menjadi topik perbincangan apalagi jika perusahaan tidak memberikan pendapatan non upah itu ke pekerja/buruh. Dari banyak kasus, mereka akan mogok kerja hingga demo agar hak THR mereka cair.

Ngobrolin soal THR, Urbanreaders tahu nggak sih soal sejarahnya? Nah, berikut penjelasan sejarah THR yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

THR mulai ada di Indonesia pada tahun 1950-an. Dan, yang pertama kali memperkenalkan istilah THR adalah Perdana Menteri dari Masyumi, Sukiman Wiryosanjoyo.

Sukiman merupakan adik kandung Satiman Wirjosandjojo, pendiri Jong Java. Dia lahir di Jawa Tengah, 1898.

Kemudian sejak 27 April 1951 - 3 April 1952, Sukiman Wiryosanjoyo menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia ke-6 dalam Kabinet Sukiman-Suwirjo.

Dilansir dari sptsk-spsi.org, salah satu program kerja kabinet ini adalah meningkatkan kesejahteraan terhadap para pegawai atau aparatur negara. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Sukiman Wiryosanjoyo. selaku Perdana Menteri saat itu, menjelang hari raya para pamong praja (sekarang, ASN) yang harus diberi tunjangan.

Kala itu perekonomian Indonesia sedang dalam kondisi yang stabil, sehingga untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai, pemerintah memberikan THR.

Besarnya tunjangan hari raya oleh pemerintah kala itu besarannya antara Rp 125 (USD 11) hingga Rp 200 (USD 17,5). Nilai tersebut kalau dibandingkan dengan nilai kurs yang berlaku sekarang  dengan nilai sebesar Rp 1,1 juta hingga Rp 1,75 juta.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah saat itu mendapat protes dari para buruh yang bekerja di perusahaan swasta. Sebagai pekerja di berbagai perusahaan swasta, para buruh merasa turut terlibat membangkitkan perekonomian nasional. Para buruh juga menuntut THR seperti yang sudah diberikan pemerintah terhadap para ASN kala itu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait