Paus Fransiskus Mohon Agar Putin dan Zelensky Hentikan Perang

Jakarta - Paus Fransiskus menyampaikan permohonan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan “spiral kekerasan dan kematian” di Ukraina. Ia mengatakan bahwa krisis di Ukraina berisiko eskalasi nuklir dengan konsekuensi global yang tidak terkendali.
Dalam pidato yang didedikasikan untuk Ukraina, Paus menyatakan bahwa tindakan Putin tersebut bertentangan dengan hukum internasional sehingga mendesak Putin agar memikirkan rakyatnya sendiri jika terjadi eskalasi.
“Permohonan saya terutama ditujukan kepada Presiden Federasi Rusia, memohon dia untuk menghentikan spiral kekerasan dan kematian ini, bahkan jika didasarkan atas cinta untuk rakyatnya sendiri,” kata Paus Fransiskus di depan ribuan orang di Lapangan Santo Petrus, mengutip Reuters, Senin (3/10/22).
Fransiskus juga meminta kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk terbuka terhadap “usulan perdamaian yang serius”.
Selain itu, dia membuat seruan mendesak “atas nama Tuhan” demi mengakhiri konflik dan mengatakan ini “tidak masuk akal” bahwa dunia mempertaruhkan konflik nuklir.
“Di sisi lain, menderita oleh penderitaan besar penduduk Ukraina menyusul agresi yang dideritanya, saya menyampaikan seruan yang sama harapannya kepada Presiden Ukraina untuk terbuka terhadap proposal perdamaian yang serius,” jelasnya.
Pernyataan tersebut muncul dua hari setelah Putin memproklamirkan pencaplokan hampir seperlima Ukraina dan menempatkan wilayah di bawah payung nuklir Rusia. Paus juga menegaskan jika semua negara memiliki hak atas “kedaulatan dan integritas teritorial.
Kyiv dan sekutu Baratnya telah mengutuk pencaplokan Putin sebagai ilegal. Zelenskyy juga mengatakan pasukannya akan melanjutkan perjuangan mereka untuk merebut kembali semua wilayah Ukraina yang diduduki oleh pasukan Rusia.