URnews

PMI Jatim Ungkap Dugaan Penipuan Bermodus Donor Plasma Konvalesen

Nivita Saldyni, Jumat, 30 Juli 2021 14.40 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
PMI Jatim Ungkap Dugaan Penipuan Bermodus Donor Plasma Konvalesen
Image: Ilustrasi plasma konvalesen (Dok. PMI)

Surabaya - Urbanreaders tampaknya harus lebih berhati-hati di tengah situasi pandemi COVID-19 ini. Pasalnya Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur (Jatim) mengungkapkan ada laporan masyarakat terkait dugaan penipuan dengan modus menawarkan donor plasma konvalesen di wilayah kerjanya.

Hal itu diungkapkan Sekretaris PMI Jatim, Edi Purwinarto. Ia mengatakan telah ada salah satu warga di Sidoarjo yang melaporkan kepada PMI Jatim bahwa dirinya menjadi korban penipuan dengan modus menawarkan donor plasma konvalesen.

"Terakhir ini ada informasi, ternyata (plasma komvalesen) menjadi ajang bisnis. Inilah yang barangkali menyimpang dari misi kemanusiaan. Bahkan (laporan) yang kami terima, ada penipuan sudah ditransfer terus kemudian pendonor tidak ada," kata Edi seperti dilansir dari situs Kominfo Jatim, Jumat (30/7/2021).

"Ya itu penipuan. Pendonor setelah ditransfer ternyata gak ada pendonornya. Itu lewat media sosial. Sekarang kan banyak di media sosial, bagi yang membutuhkan darah supaya menghubungi pendonor namanya ini. Lah ini oleh pihak tidak bertanggung jawab dimanfaatkan menjadi modus penipuan," jelasnya.

Bahkan Edi juga mengaku sempat menerima pesan berisi brosur yang menawarkan plasma konvalesen dengan harga fantastis. Dalam brosur itu, plasma konvalesen ditawarkan dengan harga Rp 20 juta per kantongnya, guys.

Untuk itu, Edi berpesan kepada masyarakat agar siapa saja yang membutuhkan plasma konvalesen bisa langsung berhubungan dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI.

"Saya berharap pada masyarakat yang membutuhkan melalui RS terus ke UDD, biar aman. Jangan langsung berhubungan dengan calon pendonor," pesan Edi.

Merespons hal tersebut, Polda Jawa Timur melalui Direktorat Kriminal Khusus kini tengah mengawasi modus penipuan donor plasma konvalesen yang beredar di masyarakat.

Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman mengatakan pengawasan dilakukan oleh patroli cyber di media sosial. Alasannya penipuan dengan modus donor plasma konvalesen ini seringkali memanfaatkan media sosial.

"Kami dari Ditreskrimsus Polda Jatim akan mengawasi modus penipuan ini. Salah satunya dengan melakukan patroli cyber di media sosial," kata Farman.

Ia mengungkapkan penipuan semakin sering terjadi saat kebutuhan plasma konvalesen kian meningkat. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah kasus positif COVID-19.

Apalagi biasanya keluarga pasien COVID-19 yang membutuhkan plasma konvalesen ini membuat pengumuman yang disebarkan lewat media sosial. Identitas, khususnya nomor keluarga pasien inilah yang biasanya jadi sasaran penipuan.

"Nomor keluarga pasien (yang tersebar) ini yang biasanya dihubungi oleh penipu. Penipu ini memanfaatkan nomor keluarga melalui media sosial, mengontak dan menawarkan plasma konvalesen," jelasnya.

Untuk itu, Farman mengimbau agar masyarakat bisa aktif melaporkan ke polisi jika menemui modus penipuan semacam ini. Tentunya, ia pun meminta masyarakat tak mudah percaya jika ada pihak yang hendak membantu mendonorkan plasma konvalesen, terlebih dengan meminta sejumlah uang dalam jumlah fantastis.

"Imbauannya masyarakat harus hati-hati jika ada pendonor yang meminta sejumlah uang dan laporkan jika menemui modus penipuan ini," pesannya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait