URnews

Pelajar SMAN 7 Bogor Tewas Ditusuk, Bima Arya Dukung PTM Dihentikan

Shelly Lisdya, Sabtu, 9 Oktober 2021 16.09 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pelajar SMAN 7 Bogor Tewas Ditusuk, Bima Arya Dukung PTM Dihentikan
Image: Wali Kota Bogor Bima Arya saat menjadi saksi pada sidang kasus data swab RS Ummi di PN Jakarta Timur, Rabu (14/4/2021). Twitter @BimaAryaS

Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan, jika ia sangat mendukung langkah Kantor Cabang Daerah (KCD) Dinas Pendidikan Wilayah II Jawa Barat untuk menunda pembelajaran tatap muka (PTM).
 
Dukungan penghentian PTM (Pembelajaran Tatap Muka) tersebut imbas pelajar terlibat pengeroyokan yang menyebabkan korbannya tewas di tempat kejadian.
 
Sebelumnya, KCD wilayah II Jawa Barat berencana menghentikan sementara aktivitas PTM di dua sekolah tempat korban dan pelaku belajar yaitu SMAN 6 dan SMAN 7 Bogor.
 
"Saya mengapresiasi KCD menghentikan pembelajaran tatap muka di kedua SMA ini, kami tidak ingin ada ekses dari kasus ini dan saya kira perlu diputus, ya, mata rantai ini," ungkap Bima, Sabtu (9/10/2021).

Pengeroyokan tersebut terjadi tepat tiga hari pelaksanaan PTM terbatas di sejumlah sekolah. Saat terjadinya peristiwa tersebut, baik korban maupun tersangka, tidak mengenakan seragam sekolah.
 
Selain itu, Bima juga mempercayai kepolisian akan menegakkan hukum yang adil atas kasus pengeroyokan pelajar pada Rabu (6/10/2021) malam.
 
"Saya percaya Pak Kapolres akan melakukan investigasi hukum yang betul-betul profesional," katanya.
 
Bima Arya membawa pesan dari orang tua RM yang menjadi korban pengeroyokan agar hukum dapat tegak terhadap kasus anak mereka.

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo menegaskan, bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap teman tersangka maupun korban.
 
Selain itu, kepolisian juga bekerja sama dengan pihak terkait untuk merumuskan langkah-langkah yang perlu dalam mengantisipasi kekerasan anak selama PTM terbatas berlangsung.
 
"Ke depan kami akan merumuskan supaya tidak terjadi lagi, baik bagi pelajar sebagai korban maupun sebagai pelaku," pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait