URguide

Pengalaman Horor Penghuni Kosan Murah, Hampir Jadi Tumbal Pemilik Kos

Urbanasia, Kamis, 4 Mei 2023 19.30 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pengalaman Horor Penghuni Kosan Murah, Hampir Jadi Tumbal Pemilik Kos
Image: Ilustrasi Rumah Angker. (Pinterest)

Jakarta - Kosan adalah tempat yang seringkali dipilih sebagai alternatif hunian bagi para perantau khususnya mahasiswa. Kosan dengan harga murah tentunya menjadi incaran banyak orang. 

Namun, bagaimana jadinya jika ternyata orang yang menempati kosan murah tersebut justru akan dijadikan tumbal pemilik kos? Seperti kejadian yang pernah dialami dan dibagikan oleh seorang pengguna Instagram.

Pria bernama Syan itu menceritakan pengalamannya yang pernah menempati kos murah dengan fasilitas lengkap dan hampir dijadikan tumbal oleh pemilik kosnya sendiri.

Dengan harga Rp 450 ribu sebulan ia sudah dapat spring bed, kipas, bantal guling, karpet, meja kursi belajar, lemari, air, listrik, dan wifi gratis. Saat itu Syan mengaku memang telat mencari kos-kosan dan kebanyakan tempat sudah penuh yang tersisa hanya kosan dengan harga mahal.

Meski merasa bahwa fasilitas dan harga kosan tersebut tidak wajar tetapi ia tetap memberanikan diri. Ia bahkan mengaku tidak masalah apabila mendapat gangguan dari makhluk halus.

Model rumah yang Syan tempati untuk mengekos itu tampak jadul seperti rumah tahun 80-an. Beberapa ruangan bahkan ada yang tampak usang. Namun, ia tidak masalah karena bagian lainnya rapi dan bersih.

Rumah itu terdiri dari 8 kamar dengan 7 kamarnya sudah terpakai dan tersisa 1 kamar kosong yang digembok dan dirantai. Syan dan anak kos yang lain pernah mengintip ke dalam kamar kosong itu lewat jendela dan kamar tersebut terlihat seperti kamar kosong biasa, tidak ada yang aneh. 

Kemudian seperti dugaan Syan di awal. Kejadian-kejadian aneh sering terjadi di tempatnya mengekos tersebut. Sering terdengar suara ramai seperti ada ibu-ibu yang sedang masak di dapur. Namun, saat dihampiri tidak ada siapa-siapa.

Atau kadang di tengah malam terdengar suara piring pecah di dapur hingga kamar mandi terkunci sendiri dari dalam.

Suatu hari datang penghuni kosan baru. Karena ketujuh kamar sudah penuh maka penghuni baru tersebut pun diberi kamar kedelapan yang biasanya selalu digembok dan dirantai. Penghuni baru tersebut juga sudah diberi tahu terkait keanehan-keanehan di kosan tersebut dan ia tidak masalah.

Semuanya berjalan normal hingga tiba-tiba ibu kos yang selama ini tidak pernah terlihat di kosan datang untuk mengadakan hajatan besar-besaran, tepat 2 minggu setelah penghuni baru ngekos di sana. Anehnya yang diundang hanyalah anak-anak kosan.

Namun, tanpa berpikir hal-hal buruk anak-anak kosan tetap datang ke acara tersebut. Mereka juga membungkus makanan yang ada untuk sarapan esok harinya.

Setelah acara makan-makan tersebut selesai. Malam harinya Syan mengalami mimpi aneh. Dalam mimpi itu ia mengulangi hari tersebut dan pada malam harinya didatangi oleh sosok menyeramkan.

Dalam mimpinya, sosok besar itu masuk ke dalam kamar dan seperti sedang mencari-cari sesuatu. Syan yang ketakutan bersembunyi di dalam lemari sambil terus berdoa. Karena tidak menemukan apa yang dicari sosok itu marah-marah lalu pergi meninggalkan kamar tersebut.

Syan pun akhirnya terbangun saat azan subuh.

Di pagi harinya saat sedang menyiapkan keperluan ke kampus, Syan dan anak kosan dibuat kaget, semua makanan yang mereka makan tadi malam dan bawa pulang ke kosan terlihat sudah membusuk dan menghitam seperti makanan yang sudah basi. Semua wajah anak kosan terlihat pucat.

Yang lebih mengejutkannya lagi ternyata semua penghuni kos mengalami mimpi yang sama.

Namun, berbeda dengan yang lain. Penghuni kamar nomor 8 mengaku ia melihat langsung sosok menyeramkan tersebut. Menurutnya, sosok itu berkata ‘ketemu’ sambil menyentuh kening penghuni kamar nomor 8 lalu pergi.

Kengerian tidak hanya sampai di situ. Di punggung penghuni kamar nomor 8 juga terlihat bekas cakaran panjang yang tidak berdarah.

Saat akan keluar kosan, Syan melihat ibu kos sedang menyapu halaman dan tersenyum ramah menyapa penghuni kosan nomor 8. Tapi ketika Syan dan penghuni kamar nomor 4 yang jalan keluar sambil tersenyum menyapa ibu kos, ibu kos berubah ketus dan diam.

Malam harinya tiba-tiba saja penghuni kamar nomor 8 dan 7 merasa demam dan kesakitan. Mereka bahkan sampai guling-guling dan meraung-raung akibat rasa sakit tersebut.

Dibantu oleh warga-warga lain yang datang, Syan dan penghuni kos membacakan doa untuk membantu menenangkan penghuni kamar nomor 7 dan 8 tersebut.

Setelah sedikit tenang mereka berdua akhirnya dibawa pulang ke rumah masing-masing. Warga yang tadi membantu juga menyarankan untuk penghuni kos yang lain agar segera pindah jika ingin hidup aman.

Diduga sosok menyeramkan yang datang ke mimpi mereka semua adalah genderuwo yang mencari tumbal yang dijanjikan oleh si pemilik kos.

Tanpa pikir panjang Syan dan seluruh penghuni kosan segera mengemasi barang dan pergi meninggalkan kosan tersebut.

Sejak hari keluarnya Syan dan para penghuni kosan yang lain dari kosan tersebut diketahui bahwa penghuni kos nomor 8 terus sakit-sakitan dan kemudian meninggal.

Hingga kini kosan tersebut masih aktif menerima anak kosan dan masih ada yang mengekos di sana.

Syan menyarankan lebih baik untuk mencari tempat kos yang lain. Namun, jika memang terpaksa ia berpesan untuk tidak menerima makanan apapun dari ibu kos.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait