URstyle

Penuhi Asupan Serat Harian dari 9 Bahan Alami Ini 

Shelly Lisdya, Selasa, 17 Agustus 2021 08.36 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Penuhi Asupan Serat Harian dari 9 Bahan Alami Ini 
Image: Minuman Slymafit/Istimewa

Jakarta - Salah satu aspek yang sangat penting untuk kebutuhan tubuh manusia adalah serat, yang didapat dari buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijian terutama yang berwarna hijau. Akan tetapi gaya hidup dan kesibukan sehari-hari menjadi kendala dalam pemenuhan kebutuhan serat harian tersebut.

Secara penelitian wanita dewasa membutuhkan minimal 25 gram serat per hari sedangkan pria dewasa memerlukan 30-38 gram serat per hari. Kekurangan serat dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan dari kegemukan, sembelit, sulit BAB, mudah lelah bahkan jika terus dibiarkan akan muncul banyak penyakit berbahaya lainnya.

Nah, kini masyarakat tidak perlu repot lagi untuk mendapatkan semua manfaat baik dari serat. PT Era Sehat Indonesia menghadirkan slymafit, minuman tinggi serat dengan rasa kiwi yang menyegarkan. Ada sembilan bahan alami yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan serat harian, antara lain:

1. Psyllium husk

Bahan yang berasal dari India ini dikenal karena memiliki efek laksatif. Sebagai serat yang larut dalam air, psyllium dapat menyerap air dan menjelma menjadi bentuk yang kental. Kemampuannya tersebut membuat psyllium tidak tercerna di dalam usus dan membuatnya berpotensi untuk mengendalikan kolesterol, trigliserida, dan gula darah. Serat ini juga diyakini berperan dalam pengendalian konstipasi, diare, dan berat badan.

2. Teh Hijau

Teh hijau merupakan minuman yang tinggi kandungan zat antioksidan seperti enzim asam amino, dan polifenol yang bermanfaat untuk tubuh. Teh hijau juga berperan sebagai Carbo Blocker yang dapat mengikat dan menyerap karbohidrat, membakar lemak dan memecah sel lemak. Proses ini terjadi sebab bahan ini mengandung senyawa EGCG (Epigallocatechin  gallate) dan kafein. 

3. Sea Algae

Menurut ahli gizi dari NAO Nutrition di New York, alga laut ini mengandung vitamin, mineral, dan nutrisi yang bermanfaat sebagai detoksifikasi di tubuh, sekaligus menangkal beragam penyakit. 

4. Inulin

Seperti prebiotik lainnya, Inulin berfungsi sebagai ‘makanan’ bagi bakteri yang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dan menjaga keseimbangan mikroflora (bakteri baik) dalam usus besar. Bakteri baik dalam usus inilah yang berperan membuat kotoran lebih lunak sehingga terhindar dari konstipasi atau sembelit. 

5. Apel

Kaya akan jenis antioksidan sehingga serat dalam apel mengontrol pergerakan usus besar berjalan dengan baik dan mengurangi resiko dari kanker usus besar. Serat dalam apel juga menangkal penyakit jantung, mengontrol berat badan dan tingkat kolesterol.

6. Mulberry

Buah ini tinggi akan kandungan vitamin C dan antioksidan. Mulberry dapat mengontrol gula darah, mengontrol berat badan, mencegah perlemakan hati, mencegah dan mengatasi sembelit.

7. Kiwi

Kaya akan vitamin C, vitamin A, vitamin E, vitamin K, kalium, asam amino, folat, dan kalsium. Bertindak sebagai prebiotik, dengan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di dalam usus (lactobacilli dan bifidobacteria). Kandungan serat dan prebiotik pada kiwi baik untuk memelihara kesehatan sistem pencernaan, mencegah konstipasi dan Irritable Bowel Syndrome (IBS). 

8. Asam Kandis

Pelengkap bumbu dapur yang satu ini ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, mencegah infeksi dan radang, menjaga imunitas tubuh, menjaga kesehatan jantung, dan menurunkan berat badan. 

9. Vitamin B Kompleks

Vitamin ini diperlukan dalam mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi. Menjaga sistem saraf agar tetap bekerja dengan baik, membantu membentuk hemoglobin yang mengedarkan oksigen dalam darah ke seluruh tubuh. Biotin memiliki peran penting dalam memecah lemak dan karbohidrat menjadi asam lemak dan glukosa untuk dijadikan tenaga bagi tubuh.

"Minuman serat ini juga diyakini berperan dalam pengendalian konstipasi, diare, dan berat badan," tulis keterangan pers Slymafit, dikutip Urbanasia, Selasa (17/8/2021).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait