URnews

Soal Ancaman Perang Nuklir dari Rusia, Joe Biden Sebut Tidak Perlu Khawatir

Nivita Saldyni, Selasa, 1 Maret 2022 12.17 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Soal Ancaman Perang Nuklir dari Rusia, Joe Biden Sebut Tidak Perlu Khawatir
Image: Presiden AS Joe Biden (Dok. The White House)

Washington - Sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina beberapa hari lalu, banyak yang khawatir serangan itu akan meluas menjadi perang nuklir global. Termasuk diantaranya orang-orang Amerika Serikat (AS), Urbanreaders.

Dilansir dari New York Post dan akun Twitter @QuinnipiacPoll, sebuah survei yang dirilis Quinnipiac University pada Senin (28/2/2022) menunjukkan bahwa 63 persen orang AS khawatir Rusia bakal menggunakan senjata nuklir jika NATO ikut campur dalam konflik tersebut. Dari data itu pula sebanyak 74 persen dari Demokrat 65 persen dari Partai Republik dan 57 persen dari independen mengatakan mereka khawatir tentang perang nuklir.

Namun dalam pidato terbarunya, Presiden AS Joe Biden menyatakan secara tegas bahwa orang-orang Amerika tak perlu takut invasi Rusia ke Ukraina akan berkembang menjadi perang nuklir global.

“Tuan Presiden, haruskah orang Amerika khawatir tentang perang nuklir?” tanya seorang reporter kepada Biden usai acara Black History Month atau Bulan Peringatan Sejarah Kulit Hitam di Gedung Putih, Senin (28/2/2022) waktu setempat.

"Tidak," jawab Biden.

Sebelumnya pada Minggu (27/2/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin mengarahkan militernya untuk meningkatkan kesiapan meluncurkan senjata nuklir, buntut 'pernyataan agresif' oleh negara-negara anggota NATO terhadap Rusia. Ia memerintahkan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Jenderal Valery Gerasimov, kepala staf umum militer, untuk menempatkan pasukan nuklir mereka dalam 'tugas tempur khusus'.

"Negara-negara Barat tidak hanya mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita di bidang ekonomi, tetapi pejabat tinggi dari anggota NATO membuat pernyataan agresif mengenai negara kita," kata Putin.

Menanggapi pernyataan Putin, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa selama krisis berlangsung Rusia telah keliru menuduh bahwa mereka berada di bawah ancaman, termasuk dari Ukraina maupun NATO. Ia mengatakan bahwa sebenarnya, baik Amerika Serikat maupun NATO, tak memiliki niat untuk terlibat konflik dengan Rusia.

“Kami pikir retorika provokatif seperti ini, mengenai senjata nuklir berbahaya, menambah risiko salah perhitungan, harus dihindari dan kami tidak akan menurutinya,” kata Psaki kepada wartawan, Senin.

"Kami menilai arahan Presiden Putin dan, saat ini, kami tidak melihat alasan untuk mengubah tingkat kewaspadaan kami sendiri," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait