URstyle

Pernikahan Dini Berpotensi Besar Picu Kanker Serviks, Benarkah?

Priscilla Waworuntu, Rabu, 21 September 2022 17.04 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pernikahan Dini Berpotensi Besar Picu Kanker Serviks, Benarkah?
Image: Freepik/bristekjegor

Jakarta - Pernikahan dini jadi salah satu topik yang menimbulkan banyak pro kontra ketika diperbincangkan. Meski zaman kian berkembang, pernikahan dini nyatanya tidak serta merta berkurang. Di beberapa wilayah, angka pernikahan dini justru malah bertambah.

Beberapa kasus viral pernikahan dini biasanya melibatkan anak di bawah umur. Contoh, pernikahan kakek 50 tahun dengan remaja berusia 14 tahun di Lombok yang viral di media sosial, di mana video tersebut diambil pada (11/9/2022).

Hal ini masih marak ditemukanh meski usia pernikahan sendiri sudah diatur undang-undang. Peraturan ini diatur dalam Undang-undang No.16 tahun 2019 perubahan atas Undang-Undang No. 1 tahun 1974 mengenai batas usia perkawinan yaitu minimal 19 tahun. 

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama mencatat 34.000 permohonan dispensasi kawin sepanjang Januari hingga Juni 2020. 97 persen di antaranya dikabulkan dan 60 persen yang mengajukan ialah anak di bawah usia 18 tahun. Tentu hal ini cukup mengkhawatirkan ya, Urbanreaders.

Menyoroti maraknya kasus pernikahan dini, Dr dr Ernawati SpOG (K) mengatakan bahwa pernikahan ini tidak menutup kemungkinan adanya potensi terjadinya kehamilan. Jika perempuan telah mengalami menstruasi pertamanya, maka kehamilan sangat mungkin terjadi.

“Secara reproduksi bisa saja pada usia empat belas tahun fungsi reproduksinya sudah berkembang, sudah mendapatkan haid pertamanya,” katanya. 

“Tapi ketika kehamilan terjadi pada remaja maka yang perlu dipikirkan adalah kesehatannya saat dia hamil,” kata Ketua Program Studi Spesialis 1 Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) pada releasenya. 

Ternyata, kehamilan yang terjadi pada remaja ini memiliki risiko yang sangat tinggi loh. Menurut Menurut Dr Ernawati, Kehamilan usia remaja itu sangat  berisiko tinggi akan mengalami komplikasi pada saat kehamilan meningkat.

Komplikasi ini biasanya bermacam-macam tetapi yang paling umum adalah preeklamsia, yaitu hambatan pertumbuhan pada bayi. Preeklamsia merupakan masalah di mana ibu mengalami tekanan darah yang tinggi saat masa kehamilannya.

“Dari sisi reproduksi yang lain jika ia (remaja, Red) melakukan fungsi seksual sedini mungkin pada saat itu organnya belum matang. Jika serviksnya terpapar terlalu dini maka risiko untuk terjadi kanker serviks juga meningkat,” tambahnya.

Serviks dapat disebut juga dengan leher rahim. Sedangkan kanker serviks terjadi ketika terdapat sel-sel di leher rahim berkembang secara tidak normal dan tidak terkendali.

dr Birama Robby SpOG, staf pengajar Program Studi Spesialis 1 Obstetri dan Ginekologi FK UNAIR, juga mengiyakan bahwa memang benar bahwa salah satu faktor penyebab kanker serviks adalah pernikahan dini atau hubungan seks yang dilakukan terlalu dini. 

Hal ini dapat terjadi karena sel-sel yang melapisi seluruh permukaan serviks belum matang. 

“Kalau dia (sel-sel pada serviks, Red) terkena paparan terlalu dini maka risiko terjadinya perubahan sel akan meningkat. Sehingga risiko kanker serviks kedepannya juga lebih tinggi,” ungkap dr. Ernawati.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait