URnews

Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol, Rektor Buka Posko Pengaduan

Elya Berliana Prastiti, Selasa, 15 November 2022 14.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol, Rektor Buka Posko Pengaduan
Image: Institut Pertanian Bogor. (Ilustrasi/ristekdikti.go.id)

Bogor - Institut Pertanian Bogor (IPB) segera melakukan empat langkah menanggapi kabar ratusan mahasiswa yang diduga terjerat pinjaman online (pinjol) untuk usaha penjualan online.

Rektor IPB Arif Satria mengatakan pihak kampus telah mempelajari kasus ini dan mengambil langkah cepat untuk menanganinya.

“Pertama, membuka posko pengaduan. Kedua, memilah-milah tipe kasus yang ada. Saat ini sedang kami petakan tipe masalahnya,” ujar Arif Satria, mengutip ANTARA, Selasa (15/11/22).

Langkah ketiga yaitu mempersiapkan bantuan hukum untuk mahasiswa yang ditipu usaha online dalam kasus pinjaman online tersebut. Keempat, IPB berupaya meningkatkan literasi keuangan untuk para mahasiswa.

Arif menerangkan bahwa pihaknya sedang berkomunikasi dengan para mahasiswa dan mahasiswi yang diduga terlibat dalam kasus ini.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti mengaku sangat prihatin dengan pemberitaan tersebut.

“Saat ini melalui para wakil dekan kami sedang mengumpulkan data dan melakukan cross check serta mendalami informasi yang kami peroleh,” katanya.

Diketahui, sejumlah mahasiswa IPB menjadi korban penipuan pinjaman online hingga didatangi penagih utang ke rumahnya. Tagihan utangnya berkisar Rp 3 juta sampai Rp 13 juta untuk penjualan online yang ternyata tidak menguntungkan.

Kasus ini berawal dari para mahasiswa yang diduga terpengaruh oleh kakak tingkatnya untuk bergabung ke grup WhatsApp usaha penjualan online. Mereka diminta berinvestasi ke usaha tersebut dengan keuntungan bulanan 10 persen dan meminjam modal dari pinjaman online.

Namun, keuntungan itu tidak sesuai dengan cicilan yang harus dibayarkan kepada pinjaman online. Para mahasiswa pun mulai resah saat ditagih oleh debt collector dan beberapa mahasiswa lainnya berinisiatif melapor ke Polresta Bogor Kota.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait