URnews

Roundup 26 Juni: Panduan Kurban hingga Kontroversi Ganja Medis

Urbanasia, Minggu, 26 Juni 2022 21.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Roundup 26 Juni: Panduan Kurban hingga Kontroversi Ganja Medis
Image: Ilustrasi pemotongan hewan kurban dengan protokol kesehatan. (ANTARA)

Jakarta - Sejumlah informasi terangkum pada hari ini, Minggu (26/6/2022) nih, Urbanreaders. Informasi itu antara lain panduan kurban Idul Adha dari Kementerian Agama di tengah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah. 

Selain itu ada pula informasi terkait kontroversi penggunaan ganja medis untuk kesehatan di Indonesia. 

Nah biar nggak penasaran, simak yuk top 5 news Urbanasia hari ini!

1. Jelang Idul Adha, Kemenag Terbitkan Panduan Kurban

1651406120-Yaqut-Menag.jpegSumber: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Repro)

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan panduan penyelenggaraan Salat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Kurban Tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi. 

Panduan ini diterbitkan demi menjaga kesehatan dan memberikan rasa aman kepada umat Islam, dalam pelaksanaan kurban di tengah wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.

“Ini panduan bagi masyarakat dalam menyelenggarakan Salat Hari Raya Idul Adha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban dengan memperhatikan kesehatan hewan kurban sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat,” demikian pesan Yaqut yang dikutip Minggu (26/6/2022).

2. Daftar 10 Kota Terbaik dan Terburuk di Dunia

1656220630-Wina-Austria.jpgSumber: Pemandangan Kota Wina, Austria. Wina dinobatkan sebagai kota terbaik di dunia untuk hidup. (Pixabay)

Economist Intelligence Unit (EIU) baru-baru ini menggelar sebuah survei untuk menilai tingkat kenyamanan sebuah kota untuk ditinggali. Survei ini melibatkan 173 kota di seluruh dunia. 

Hasilnya Ibu Kota Austria, Wina, sebagai kota terbaik untuk ditinggali di tahun 2022 ini. Wina tercatat pernah mendapat predikat ini tahun 2018 dan 2019 silam. 

Peringkat kota terbaik dan terburuk di dunia berdasarkan sejumlah parameter seperti infrastruktur, stabilitas politik, budaya, akses kepada ruang terbuka hijau, serta layanan kesehatan dan pendidikan.

3. Jokowi Terbang ke 4 Negara, Salah Satu Misinya Damaikan Rusia-Ukraina

1656218362-Jokowi-Maruf.jpegSumber: Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma'ruf Amin sebelum bertolak ke Jerman, Minggu, 26 Juni 2022. (Dok. Setkab)

Presiden Joko Widodo bakal melakukan kunjungan kerja ke 4 negara untuk menjalani beberapa agenda termasuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman pada 26-28 Juni 2022. 

Jokowi bertolak dari Bandara Udara Soekarno-Hatta pada hari ini, Minggu (26/6/2022). Sebelum berangkat, Jokowi mengatakan Jerman menjadi negara pertama yang akan dikunjunginya. 

“Pertama, akan ke Jerman untuk menghadiri KTT G7,” kata Jokowi sebelum keberangkatan, Minggu. 

4. Terafiliasi Holywings dan Jual Miras Kadar Alkohol 40%, Elvis Cafe Bogor Disegel

Kasus promosi minuman beralkohol gratis buat pemilik nama Muhammad dan Maria oleh Kafe Holywings ternyata berimbas panjang. Di Bogor, Elvis Cafe yang disebut-sebut dulunya bernama Holywings Bogor turut disegel. 

Kapolresta Bogor Kota, kombes Susatro P Condro menuturkan, penyegelan Elvis Cafe bermula ketika merebaknya kasus promosi minuman keras oleh Holywings Indonesia. 

Pihaknya lantas menggelar inspeksi dadakan alias sidak ke Elvis Cafe untuk memastikan tidak ada promosi serupa. Namun, saat sidak itu didapati adanya minuman dengan kada alkohol mencapai 40 persen yang dilarang di Bogor. 

5. Penggunaan Ganja Medis dan Kontroversinya di Indonesia

1656240058-Daun-Ganja.jpgSumber: Ilustrasi - Daun Ganja. (Pixabay)

Aksi seorang ibu di acara Car Free Day (CFD) yang membawa poster bertuliskan ‘Tolong, anakku butuh ganja medis’ viral di media sosial. 

Aksi berani ini dilakukannya sebagai bentuk permohonannya kepada pemerintah untuk melegalkan ganja medis demi pengobatan sang anak yang menderita Cerebral Palsy.

Sebenarnya apa sih manfaat ganja medis dan bagaimana penggunaannya sebagai pengobatan?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait