URstyle

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Diet Vegan dan Vegetarian

Priscilla Waworuntu, Kamis, 22 September 2022 12.44 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Diet Vegan dan Vegetarian
Image: Freepik

Jakarta - Beberapa tahun belakangan ini, diet vegan maupun vegetarian sedang marak-maraknya dilakukan oleh masyarakat.

Alasannya banyak. Ada beberapa yang memang ingin memulai pola hidup sehat, tetapi ada juga beberapa orang yang ingin coba-coba saja.

Walau terdengar mirip, sebenarnya diet vegan dan vegetarian adalah diet yang berbeda. Maka dari itu sebelum mencobanya, ada baiknya kamu tahu dulu nih apa perbedaan diet vegan dan vegetarian sebagaimana dijelaskan Urbanasia di bawah ini:

1. Pola makan atau diet 

Secara umum, baik vegan ataupun vegetarian keduanya adalah diet yang nggak memakan produk makanan dari hewan.

Pola makan vegetarian biasanya mereka tidak memakan daging, baik daging merah atau daging unggas, ikan, kerang, dan sumber lemak yang berasal dari hewan.

Meski begitu, banyak vegetarian yang masih mengonsumsi produk yang berasal dari hewan, seperti telur, susu dan olahannya (keju dan yoghurt), serta madu. 

Hal ini berbeda dengan vegan, yang mana mereka sama sekali tidak mau makan produk olahan dari hewan. Pola makan vegan juga menghindari semua bentuk eksploitasi dan kekejaman pada hewan. Maka dari itu, pola makan vegan tidak akan mengonsumsi keju, yoghurt, dan madu. 

Hal ini dikarenakan ternyata para peternak seringkali melakukan kekejaman eksploitasi pada hewan ternaknya, seperti peternak lebah yang sering melakukan hal kejam dalam memproduksi madu. Begitu juga dengan pemerah susu sapi yang terus melakukan produksi dengan cara kejam. 

Maka dari itu, seorang vegan tidak hanya menghindari daging, tetapi juga susu, telur, gelatin, madu, albumin, dan makanan lain yang diproses dari hewan.

Seorang vegan juga tidak menggunakan produk lain, seperti tas, sepatu, atau jaket kulit, baju dari wol atau sutra, serta skincare yang kandungannya berasal dari hewan.

2. Jenisnya 

Ternyata vegetarian memiliki jenisnya lagi sendiri yang dibedakan ke dalam 3 kategori, yaitu: 

- Lacto-ovo vegetarian: Vegetarian yang menghindari daging tapi masih mengonsumsi susu dan telur
- Lacto vegetarian: Vegetarian yang menghindari daging dan telur, tapi masih mengonsumsi produk susu
- Ovo vegetarian: Vegetarian yang menghindari segala jenis produk dari hewan kecuali telur

Sementara untuk vegan sendiri tidak memiliki tipe khusus, hanya saja pada intinya seorang vegan tidak akan memakan produk daging dan mereka juga tidak memakan produk makanan dari eksploitasi hewan. 

3. Manfaatnya bagi kesehatan 

Baik Vegan maupun vegetarian sebenarnya memiliki manfaat yang kurang lebih sama karena mereka sama-sama tidak mengonsumsi daging dan menambah konsumsi pada sayur dan buah. Hanya saja mungkin hal yang bisa dibedakan adalah dari kelebihan dan kekurangan jika mengaplikasikan kedua diet ini. 

Orang yang menjalani lacto-vegetarian memperoleh mineral dan vitamin yang lebih banyak, seperti kalsium, fosfor, dan vitamin D karena mengonsumsi produk susu. Sementara itu, seorang vegan mungkin akan kesulitan memenuhi zat gizi tersebut. Namun, menghindari susu dan telur dapat membantunya mengontrol tingkat kolesterol tetap rendah.

4. Penurunan berat badan 

Jika membandingkan kedua hal ini, sebenarnya pola makan vegan akan lebih cepat membuat berat badanmu turun. Hal ini dikarenakan vegan tidak mengonsumsi daging, telur, dan susu. Berbeda dengan vegetarian yang beberapa di antaranya masih mengonsumsi daging dan produk hewani yang tidak disembelih seperti susu, yoghurt, keju, dan madu. 

Hanya saja, jika kamu ingin mencoba diet vegan, dibutuhkan perencanaan yang matang agar gizimu juga tidak berkurang dan tetap seimbang. 

5. Risiko kesehatan 

Dari beberapa studi yang ada, seorang vegetarian biasanya akan kekurangan vitamin B-6 dan niasin dari makanan mereka.

Sementara itu untuk vegan, mereka lebih berisiko kekurangan omega-3 dan seng, karena mereka tidak mengonsumsi produk hewani sama sekali. Seorang vegan juga berisiko kekurangan asam lemak omega-3 esensial, khususnya di EPA dan DHA, bahkan jika mereka tetap mengonsumsi sumber nabati yang memiliki kandungan gizi ini.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait