URguide

Sosok Babi Ngepet Tak Mungkin Terlihat, Ini Penjelasan Ki Geni Seketi

Anisa Kurniasih, Jumat, 30 April 2021 11.05 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sosok Babi Ngepet Tak Mungkin Terlihat, Ini Penjelasan Ki Geni Seketi
Image: ilustrasi babi ngepet (Pixabay/MikeWildAdventure)

Jakarta - Kemunculan seekor babi di Bedahan, Depok Jawa Barat yang diduga babi ngepet hingga kini masih terus menjadi perbincangan netizen 

Berbagai kontroversi pun terus bermunculan. Apalagi, peristiwa itu dikaitkan dengan banyaknya uang warga di daerah tersebut yang hilang. 

Bahkan seorang warga dengan lantangnya bersaksi jika ada tetangganya yang memiliki banyak uang padahal pengangguran.

Babi tersebut juga akhirnya disembelih dan dikubur. Semua itu terjadi sebelum kebenaran soal babi ngepet tersebut terkuak pada Kamis (29/4/2021). 

Setelah heboh, ternyata terungkaplah bahwa penemuan babi ngepet hanyalah hasil rekayasa warga berinisial Al yang kini ditetapkan sebagai tersangka dan terjerat dengan Pasal 10 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946. Al terancam kurungan 10 tahun penjara.

Meski begitu, isu babi ngepet hingga saat ini memang masih menjadi urban legend yang masih diyakini oleh sejumlah masyarakat khususnya di Indonesia.

Kemunculan babi yang tiba-tiba di pemukiman warga seringkali dikaitkan dengan praktik pesugihan babi ngepet yang hingga kini sulit dibuktikan kebenarannya.

Lantas, benarkah pesugihan babi ngepet itu ada? Apakah babi yang dianggap siluman itu benar-benar bisa terlihat dan ditangkap begitu saja? 

Praktisi Supranatural Ki Geni Seketi pun mengungkapkan fakta-fakta mengejutkan terkait isu tersebut.

Ki Geni tak menyangkal jika secara metafisika, praktik pesugihan babi ngepet itu memang benar ada. Siluman babi ngepet biasanya digunakan sebagai media mencuri.

1610005082-ritual-pelet.jpegSumber: Praktisi supranatural Ki Geni Seketi saat melakukan sebuah ritual khusus (@kigeni666/Instagram)

Namun, sosok dari siluman tersebut adalah gaib alias tidak berwujud. Bentuk dari hal gaib adalah energi yang tidak bisa semudah itu terlihat dengan kasat mata.

"Perwujudan dari babi ngepet itu adalah energi yang bisa menyerupai sosok apapun termasuk bentuk seekor babi. Nah, tapi secara fisik itu tidak mungkin segampang itu terlihat lalu bisa ditangkap dan dipertontonkan," ungkap Ki Geni kepada Urbanasia, Kamis (29/4/2021).

Menurutnya, peristiwa penemuan sosok yang diduga babi ngepet itu karena secara budaya, Indonesia sendiri penuh dengan cerita urban legend yang dengan mudah dipercaya masyarakat termasuk soal babi ngepet.

"Ya cerita legenda seperti babi ngepet, tuyul, itu kan mitos-mitos yang melekat sekali dengan kepercayaan masyarakat itu sendiri, jadi pasti akan menjadi perbincangan yang heboh juga," tuturnya.

Ki Geni menambahkan, persoalan gaib yang berkaitan dengan jin ataupun makhluk halus itu rasanya sangat sulit untuk bisa menjadi konsumsi publik secara nyata. Karena, sosoknya hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu yang memiliki kemampuan khusus.

"Mereka yang paham atau mengerti tentang hal gaib harusnya paham dengan definisi jin yang artinya makhluk tersembunyi, apapun yang tersembunyi itu tidak bisa dilihat manusia dengan kasat mata dengan wujud real," sambungnya.

Ia pun menegaskan, secara logika jika memang ada seekor babi ngepet yang sedang beraksi melakukan aksi pencurian, tidak mungkin aksinya bisa dilihat secara langsung dengan mata telanjang, karena jin sendiri bisa menyerupai berbagai sosok.

"Ciri-ciri babi ngepet sendiri itu ya sudah jelas, sulit dilihat oleh kasat mata, pergerakannya sangat cepat dan sulit dijangkau oleh penglihatan manusia pada umumnya, bahkan sosoknya jauh seperti yang diceritakan atau dipercayai orang-orang selama ini," kata pemilik padepokan Tapa Pendam itu.

"Jin itu tidak segampang itu ditangkap. Apalagi dimensinya beda, jadi jangan mudah terkecoh atau menyimpulkan begitu saja tentang sebuah kejadian," sambungnya.

Terkait kejadian yang terjadi di Depok, Ki Geni pun berpesan agar masyarakat jangan begitu saja mudah percaya dengan hasutan yang mengarah pada fitnah.

"Jangan mudah mengklaim orang atau siapapun kalau dia pesugihan dengan cara ini itu, hal tersebut malah menjurus ke suudzon, apalagi orang-orang yang mengatakan hal itu mengerti tentang agama," kata Ki Geni.

"Harusnya seorang tokoh masyarakat itu bisa meluruskan sebuah masalah bukan malah memperkeruh keadaan yang akhirnya menjadi heboh," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait