Gejala COVID-19 Varian Omicron dan Delta Berbeda
Jakarta - Setelah Delta, kemunculan varian COVID-19 Omicron yang terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan telah masuk dalam daftar perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dokter sekaligus Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan melaporkan bahwa infeksi Omicron kepada manusia disebut memiliki gejala berbeda dari varian Delta.
"Pasien yang tertular mengeluh kelelahan, sakit kepala dan tubuh dan kadang-kadang sakit tenggorokan dan batuk," ujar Angelique Coetzee, mengutip Bloomberg, Kamis (2/12).
"Infeksi delta, sebagai perbandingan, menyebabkan peningkatan denyut nadi, mengakibatkan kadar oksigen rendah dan hilangnya penciuman dan rasa," lanjutnya.
Sementara itu, penasihat Vaksin Afrika Selatan mengatakan gejala Omicron tampak lebih ringan.
"Saya katakan gejala yang berbeda ini tidak bisa delta, mereka sangat mirip dengan beta atau pasti strain baru," ujarnya dalam sebuah wawancara. "Saya tidak berpikir itu akan mereda tetapi saya pikir itu akan menjadi penyakit ringan mudah-mudahan. Untuk saat ini kami yakin kami bisa mengatasinya."
Gejala varian Omicron
- Batuk kering
- Sakit kepala
- Kelelahan ekstrem
- Nyeri otot
- Tidak enak badan
Gejala yang ditimbulkan oleh varian Delta sebenarnya tidak jauh berbeda dengan varian COVID-19 lainnya.
Gejala varian Delta:
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Demam
- Kemampuan merasa dan mencium menghilang
Perbedaan gejala Omicron dan Delta diketahui dari batuk kering yang dialami pasien Omicron dan kehilangan kemampuan merasa serta mencium pada pasien Delta.