WHO Ganti Nama Varian Penyakit Monkeypox

Jakarta — Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengganti nama varian virus cacar monyet atau monkeypox.
Varian virus (strain) monkeypox yang sebelumnya dikenal dengan nama Congo Basin dan Afrika Barat kini diganti dengan angka romawi, yakni Clade I dan Clade II.
WHO juga berencana mengubah nama cacar monyet secara keseluruhan, termasuk penyakit yang disebabkannya.
Baca Juga: Hasil Uji Lesi Suspek Jateng Negatif, Kemenkes Pastikan Belum Ada Cacar Monyet di Indonesia
“Menetapkan nama baru untuk penyakit yang ada adalah tanggung jawab WHO di bawah Klasifikasi Penyakit Internasional. WHO saat ini mengadakan konsultasi terbuka untuk nama penyakit baru #monkeypox,” kata WHO, Selasa (16/8/2022).
Dalam keterangan resminya, WHO menjelaskan perubahan nama virus cacar monyet bertujuan untuk menghindari pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, regional, atau etnis tertentu. Keputusan tersebut sekaligus meluruskan salah kaprah tentang asal usul virus.
Diskusi soal perubahan nama virus cacar monyet ini mencuat pada pertengahan Juni setelah Komisaris Kesehatan Mental New York Ashwin Vasan menulis surat untuk Ghebreyesus. Dalam suratnya, dia meminta agar WHO segera mengganti nama cacar monyet atau monkeypox.
Vasan menyebut cacar monyet kurang tepat karena asal usul penyakit masih belum jelas. Nama monkeypox diambil karena saat itu virus menginfeksi monyet laboratorium.
Selain itu, Vasan juga khawatir adanya perilaku diskriminatif terhadap kelompok etnis tertentu.