URtech

Sapardi Djoko Damono Jadi Google Doodle Hari Ini

Urbanasia, Senin, 20 Maret 2023 15.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sapardi Djoko Damono Jadi Google Doodle Hari Ini
Image: Penampilan Sapardi Djoko Damono di Google Doodle hari ini. (Repro)

Jakarta - Sapardi Djoko Damono didapuk jadi Google Doodle hari ini, Senin (20/3/2023). Ini sebagai bentuk perayaan ulang tahun sang penyair yang ke-83.

Google Doodle menampilkan Sapardi Djoko Damono menggunakan topi dan kacamata dengan membawa payung serta menenteng buku diiringi rintik hujan. Ini seolah menggambarkan salah satu puisi buatannya yang fenomenal, Hujan Bulan Juni.

Sapardi Djoko Damono adalah seorang penyair terkemuka Indonesia yang lahir di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 20 Maret 1940. 

Dia dikenal sebagai salah satu penyair terbesar Indonesia dan telah menerima berbagai penghargaan atas karyanya yang luar biasa.

Sapardi Djoko Damono memulai kariernya sebagai seorang penyair pada tahun 1960-an, dan sejak itu ia telah menulis banyak puisi, esai, cerita pendek, dan novel. 

Puisi-puisinya seringkali dianggap sebagai karya-karya yang sangat indah, dengan bahasa yang halus dan elegan. Banyak karyanya mengangkat tema-tema cinta, kehidupan sehari-hari, dan juga tentang kemanusiaan.

Salah satu puisi Sapardi Djoko Damono yang terkenal adalah ‘Hujan Bulan Juni’, yang dikenal luas di Indonesia. Puisi ini menggambarkan tentang cinta yang penuh dengan kerinduan dan keindahan. 

Di samping itu, ia juga menulis karya-karya yang bertema kritis, yang mengkritik berbagai isu sosial dan politik di Indonesia.

Sapardi Djoko Damono bukan hanya seorang penyair, tapi juga seorang kritikus sastra dan guru besar sastra Indonesia di Universitas Indonesia. 

Ia telah banyak memberikan kontribusi dalam perkembangan sastra Indonesia dan diakui sebagai salah satu tokoh sastra yang paling berpengaruh di Indonesia.

Sapardi Djoko Damono telah menerima berbagai penghargaan atas karyanya, termasuk Hadiah Sastra ASEAN pada tahun 1991, Penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2001, dan Penghargaan Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 2009. 

Karyanya juga telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Inggris, Spanyol, Belanda, Jepang, dan banyak lagi.

Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020 di usia 80 tahun. Namun, warisan sastranya masih terus hidup dan dihargai oleh banyak orang di Indonesia dan di seluruh dunia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait