URnews

Terduga Pelaku Pelecehan Masih Jalani Tes Perpanjang Kontrak di KPI

Nivita Saldyni, Senin, 13 Desember 2021 21.09 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Terduga Pelaku Pelecehan Masih Jalani Tes Perpanjang Kontrak di KPI
Image: Konferensi pers kasus dugaan perundungan dan pelecehan seksual internal KPI di Kantor KPI Pusat, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (30/11/2021). (Dok. KPI)

Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali menjadi sorotan terkait kasus dugaan perundungan dan pelecehan seksual karyawannya. Pasalnya pegawai KPI terduga pelaku kasus tersebut belum dapat sanksi tegas dan telah menjalani psikotes untuk proses perpanjangan kontrak di KPI.

Hal tersebut diungkapkan oleh Muhammad Mualimin, kuasa hukum MS. Ia pun mengatakan bahwa kliennya kecewa dan frustasi mengetahui hal tersebut.

"MS baru saja menyelesaikan psikotes sebagai syarat perpanjangan kontrak kerja di KPI Pusat yang berakhir pada 31 Desember 2021. MS kecewa dan frustasi ketika menjumpai nama para terlapor ternyata juga ada di daftar peserta psikotes," kata Mualimin kepada wartawan, Senin (13/12/2021).

Hal ini pun membuat Mualimin menduga KPI dari awal menganggap enteng kasus yang dialami kliennya itu. Ia juga menilai bahwa KPI tak serius menanggapi temuan dan rekomendasi Komnas HAM.

Jangankan memecat para terlapor ketika kasus ini mencuat, kata Mualimin, KPI Pusat bahkan terindikasi akan mempertahankan para terduga pelaku dan memperpanjang kontrak kerja mereka dengan memasukkan namanya ke dalam daftar peserta psikotes.

"Kami kecewa, temuan dan rekomendasi Komnas HAM tidak ada harganya sama sekali di mata KPI. Sepertinya kultur nepotisme sudah mendarah daging di KPI sehingga ketegasan dan kebenaran menjadi barang langka," kata Mualimin.

"Kerusakan jiwa dan penurunan tingkat kesehatan yang dialami MS gara-gara pelecehan seks dan perundungan nyatanya sama sekali tidak membuat hati nurani pimpinan KPI terketuk untuk berpihak pada korban," pungkasnya.

KPI Tuai Kritik Netizen

Pernyataan mengejutkan yang keluar dari Mualimin itu pun menjadi perhatian publik. Akun @mazzini_gsp bahkan membagikan tangkapan layar pernyataan Mualimin dalam aplikasi percakapan ke Twitter pada Senin (13/12/2021).

"Update kasus bully dan pelecehan di KPI. Para terduga pelaku diperpanjang kontrak kerja oleh @KPI_Pusat. Kalau KPI mikirnya orang pada lupa, gak pantau kasus lalu bisa colong manuver penanganan kasus, kalian salah besar. Kenapa terduga pelaku terkesan terus dilindungi @KPI_Pusat?" cuit akun tersebut.

Hal itu pun kemudian memancing komentar-komentar pedas netizen. Berbagai kritik disampaikan netizen kepada KPI lewat Twitter.

"Kalau gini sih, itu gedung KPI perlu di datangi massa kah, atau itu pelakunya, arak2 keliling kota gitu sambil bawa tanda pelaku pelecehan seksual. Astaga, geram banget, kirain masalah ini udah mau di selesaikan dgr bener (krn udah masuk berita nasional)," kata salah seorang netizen.

"Mungkin kah para terduga pelaku "dilindungi" krn mereka orang2 titipan yg bisa kerja di @KPI_Pusat lewat jalur ordal? Makanya susah utk dipecat atau diproses lbh lanjut," cuit netizen lainnya.

"Ini benar-benar gila banget. Sumpah. @KPI_Pusat Kalian itu manusia bukan? Cari makan, mempertahankan relasi dan keseimbangan kantor emang perlu tapi nuraninya pada ke mana? Gimana coba kalau ini kejadian sama anak cucu kalian?" komentar lainnya.

Sayangnya hingga saat ini KPI masih belum mengonfirmasi terkait kabar tersebut. KPI pun belum memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan kasus dugaan perundungan dan pelecehan seksual yang dialami MS itu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait