URtainment

Tiru 'Squid Game', Sinetron 'Dari Jendela SMP' Kena Sindir Ernest Prakasa

Griska Laras, Sabtu, 23 Oktober 2021 15.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tiru 'Squid Game', Sinetron 'Dari Jendela SMP' Kena Sindir Ernest Prakasa
Image: Dari Jendela SMP/SCTV

Jakarta - Sinetron 'Dari Jendela SMP' (DJS) tengah jadi sorotan karena dituding menjiplak series Netflix 'Squid Game'.

Dalam episode yang tayang Jumat (22/10/2021), Sandrina Michelle dan teman-temannya bermain dalam festival bertajuk Dolanan Game.

Konsep Dolanan Games sendiri dinilai punya banyak kesamaan dengan 'Squid Game'. Para peserta memakai jaket dan celana training hijau serta nomor urut di bagian dada layaknya Seung Gi-hun dkk.  

Mereka bermain game lompat karet dalam festival tersebut. Pemain yang kalah akan dieliminasi dan ditampilkan di layar.

Cuplikan sinetron tersebut viral di media sosial setelah diunggah akun @moviemenfess dan @cenayangfilm. Unggahan itu pun banjir kritik dan celaan dari netizen.

"Ciri khas warga endonesyah kalo lagi ada yang ngetrend selalu latah ikut2an," komentar seorang pengguna Instagram.

"Jangan salah guys, ini justru skripnya sudah ditulis sebelum era penjajahan".

"Plek ketiplek sama. Aturan mainnya juga. Hadeh kebiasaan deh indonesia enteng banget kalo niru," balas yang lain.

Tak hanya ramai dikomentari netizen, adegan sinetron 'Dari Jendela SMP' ini juga kena sindir Ernest Prakasa.

"Halo @SCTV, numpang tanya nih. Emang gak ada malu-malunya gitu? Dikiiiiiit aja," tulis sutradara Imperfect ini.

'Squid Game' sendiri merupakan series bertema survival game itu mengisahkan sekelompok orang yang berkumpul untuk bermain game anak-anak demi mendapatkan uang 46,5 miliar won.

Pemain yang gagal mencapai babak selanjutnya akan dieliminasi dengan cara ditembak mati.

'Squid Game' sendiri menjadi series paling sukses dalam sejarah Netflix dan telah ditonton oleh 142 juta akun sejak empat minggu pertama dirilis pada 17 September 2021.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Ernest Prakasa (@ernestprakasa)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait